Relawan Purnawirawan TNI-Polri dan Sekoci Padi Khawatir Atas Kedaulatan RI Yang Tercabik Atas Negara Asing

SuaraHeadline.com Jakarta – Relawan Sekoci PADI Indonesia dan purnawirawan TNI-Polri dan Relawan mengkhawatirkan, terhadap ketahanan Republik Indonesia yang telah tergadai oleh bangsa lain. Hal tersebut tercermin terhadap kedaulatan negara Indonesia yang telah rapuh oleh negara lain yang menguasai dan mendikte kebijakan negara Indonesia yang ingin menguasai Sumber Daya Alam (SDA) dan invasi tenaga kerja ke Indonesia.

“Ketahanan nasional kita sedang tercabik-cabik, Pancasila mulai disingkirkan, paham komunis berkembang,” tegas Ketua Relawan Sekoci PADI Indonesia sekaligus Ketua Penyelenggara Letjen TNI Purn. Romulo R. Simbolon dengan cemas dalam acara Silaturahmi Prabowo Dengan Purnawirawan TNI-Polri dan Relawan dengan tema “Old Soldiers Never Die” di Jakarta, Sabtu (16/3/2019) kemarin.

Dalam bidang politik menurut dia, terjadinya keretakan-keretakan antar elit politik, persekusi tokoh masyarakat, kriminalisasi ulama yang sangat mengkhawatirkan. “Kalau ini tidak ada perubahan, jangan harap Indonesia ada, dan ini sejarah kelam bangsa Indonesia,” tutur Simbolon sapaan akrabnya.

Dibidang ekonomi, menurut dia, telah terjajah atau sudah terjajah oleh bangsa lain. Padahal Indonesia pernah mengalami penjajahan VOC selama 32 tahun. “Apakah kita mau terulang kembali lagi?. Sekarang ini saja ekonomi dicengkeram oleh oligorki ekonomi bangsa lain,” cemas Simbolon.

Dibidang Keadilan sosial menurutnya, akan ditaruh dimana, sekarang ini saja sudah bukan lagi daulat rakyat tetapi daulat pasar. Sekarang ini saja sudah invasi pasar besar-besaran dengan membangun ekonomi di Indonesia.

“Relakah kita menjadi bangsa pesuruh di Indonesia?. Jangan sampai kita bisa menjadi bangsa majikan. Saatnya kita perubahan. Kita tidak senang dengan adanya kereta api dari asing-aseng. Berapa ratus akan kembali uangnya, ini bentuk penjajahan. Dulu kita kaget ada barang masuk ilegal sebanyak satu kg heroin. Justru akhir-akhir ini heroin sudah masuk ke Indonesia dalam jumlah ton dan itu sumbernya pada satu negara. Apa muanya di Indonesia?,” pekik Simbolon berapi-api.

Akhir-akhir ini lanjut dia, sangat prihatin atas penegakkan hukum di Indonesia. Penegakkan hukum hanya untuk kepentingan kekuasaan, dan ini sangat berbahaya buat negara Indonesia. Ini yang paling menyedihkan dan memperihatinkan kita bersama,” ucap Simbolon.

Untuk permasalahan agama juga sangat memperihatinkan, menurut dia, saat ini juga sedang cabik-cabik. Kristen di adu domba dengan umat Islam, sesama Islam juga dipecah belah. “Ini sangat menyedihkan dan mengkhawatirkan dengan adanya keretakan-keretakan yang sangat menganga,” sebut Simbolon.

Disisi lainnya, kata dia, ada negara yang sedang membangun angkatan bersenjatanya, yaitu dimana pilihannya terjadi gestrategi, geo ekonomi, dan Indonesia akan menjadi pintu masuknya ke dalam empat negara yang akan diincar oleh negara yang akan dikuasainya.

Dibidang Hankam, ungkap Simbolon, terjadinya degradansi moral yang sangat tinggi, hilangnya moral daya juang prajurit. Hati ini sakit dengan adanya oknum yang melecehkan prajurit TNI agar ganti menjadi Pramuka.

Padahal doktrin TNI dilatih untuk bertempur, TNI sedang dilemahkan, bagaimana prajurit Kopassus berjuang di daerah operasi tempat penegakkan hukum di wilayah Aceh, Papua dan Timor Timur.

“Sedih rasanya. Saya beberapa kali bertempur di Timor timur. Sekarang bagaimana pertahanan mulai dipinggirkan, ‘back to barac, back to basic’. Keretakan-keretakan terjadi di dalam Idpoleksosbudhankam. Apa yang akan kita lakukan??. Kita ingin perubahan, dengan reorientasi perubahan harus kita dukung dengan kembali ke UUD 1945 adendum, kita dukung,” tegas Simbolon.

Oleh karena itu, lanjut dia, jangan ragu pada ‘old soldiers’ dan kita semua semangat menunggu penantian perubahan kepemimpinan di negeri ini. “Kita tidak ingin pertahanan negara kita menjadi lemah, begitu keadaan darurat kita pun bisa berpakaian dinas dengan memakai senjata. Kita perlu perubahan dan perubahan itu perlu pemimpin. Semoga Prabowo menang. Kami TNI-Polri mendukung pasangan Prabowo-Sandi untuk menang menjadi Presiden. Semoga Allah SWT meridhoinya,” pungkasnya.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *