Yayasan Tunas Sejati Meluncurkan 4 Buku Ketauhidan Karya Ibu Susilowati Susmono “Hakikat Al An’aam”, “Duka Kawanku”, “Kebangkitan”, dan “Hakikat Al A’raaf”

IMG_20170618_195717-800x450

Suaraheadline.com ,Jakarta -. Yayasan Tunas Sejati yang menaungi lnstitut Kajian Ilmu Al-Quran An-NajmJakarta pada hari ini menyelenggarakan Peluncuran 4 Buku Ketauhidan Karya lbu Susilawati Susmono dengan tema: “Hakikat Ramadhan : Keluarkan Bulh-Buih Kepalsuan Dalam Diri Untuk Mencapai Kemurnian “. Tema ini juga merupakan judul Redaksional dan .judul artikel yang dimuat dalam Bulletin Holistik Kehidupan Edisi ke-27.

Bertempat di Hotel Sofyan Betawi Menteng (Ruang Harmoni) 11. Cut Mutia No. 9, Menteng jakarta Pusat. ‘Pehmcuran buku ini diselenggarakan untuk berbagai kompenen bangsa, pela’jar, mahasiswa dan masyarakat lintas lembaga, agama dan profesi. Acara ini digelar sebagai wujud kontribusi kami dalam mengaiak semua komponen bangsa agar dapat merenungi ajakan untuk membangkitkan Ruhani yang selama ini terkubur. Diharapkan diri diri yang telah bangkit ruhaninya akan membawa dampak yang baik bagi sekelilingnya, lebih luas lagi, bila kebangkitan ini terjadi pada Bangsa lndenesia, maka terjadilah Kebangkitan Nasional. Walaupun acara ini kecil, namun diharapkan dapat memberikan dampak bagi siapapun yang tergetar dengan persembahan kami.

Hingga saat ini, lbu Susilawati Susmono, selaku Guru Besar Institut Kajian llmu Al-Quran AnNajm ~ Jakarta, Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu Tauhid Tunas Sejati dan ISAQ Educatien Center telah menerbitkan total 83 buku yang diterbitkan oleh Yayasan Riyadhatul lhsan dan
Yayasan Tunas Sejati. Buku-buku ini merupakan kurikulum pada Lembaga Pendidlkan Ketauhidan ISAQ Education Center dan Lembaga Pendidikan Tinggi llmu Tauhid Tunas Sejati serta merupakan referensi buku-buku ketauhidan dan tasawuf bagi masyarakat yang
menbutuhkan.

Keempat buku yang diluncurkan pada hari ini. secara ringkas memuat substansi sebagai berikut:

1. Dalarn Buku Hakikat Al An’aam yang dikemas secara Mutasyabihat, Penulis mengingarkan kita adanya serat ajal (kematian) yang harus kita persiapkan kedatangannya, diantaranya dengan jalan Mengenal Diri, Mengenal Tuhan. Mengenal Kitab Suci serta senantiasa menghilangkan keberadaan diri dan ego pribadi’ agar kegelapan yang menyelimuti batin manusia dapat tersingkap tabimya sehingga mampu menyaksikan segala sesuatu dengan terang benderang.

2 . Dalam Buku Duka Kawanku, penuiis mengisahkan teniang Duka hati Rasuiuilah saw merupakan cerminan umat yang jahilia, kufur, musyrik, munafik dan fasik yang berada di seluruh penjuru bumi

3 . Dalam Buku Kebangkitan, penulis menjelaskan jika manusia tidak lagi memperdulikan pemimpin di dalam dirinya yang diutus oleh Allah satu-satunya hanyalah RuhNya. maka diri manusia sama saja telah menguburkan Rub sedalam-dalamnya. Kebangkitan harus dibuktikan oleh setiap diri yang telah menguburkan Ruhaninya.

4. Dalam Buku Hakikat Al A’raaf yang berarti tempat-tempat yang tinggi, pada hakikatnya kita harus mengingat tempat asal kita, ketika kita diturunkan dari tempat -tempat yang tinggi atau alam Uluwi ke tempat yang rendah atau alam Safali, lalu kembali mengarungi perjalanan dari tempat yang rendah ke tempat yang tinggi tersebut.

Dalarm acara ini juga digelar berbagai Karya Ibu Susilawati Susmono, ditampilkan antara lain lagu ‘Cinta Seiati”, Puisi ”Oh Jiwa-JiwaYang Sunyi”, Lagu ”Sesal” Puisi ” Obat Penawar Luka dihari” Tari dan Lagu ” Kekasih Allah” Puisi ” Izinkan Langkahku” Lagu ” Kesombongan” serta Lagu dan Tari ”Kosongkan”Tampilan seni yang disajikan oleh Saskia Tasnim Utami dan ISAQ Talent, serta diiringi secara live oleh Alex Luhulima tersebut ikut memperkuat pesan-pesan yang ingin disampaikan penyelenggara dalam acara ini. Acara ini juga didukung oleh Violis handal : Hendri Lamiri yang membuka acara lewat persembahan solo Biola iagu “Dzikir” dan tampiian Solo Biola bertajuk “Do’aku”.

Pesan-pesan yang diangkat dalam Peluncuran Buku Ketauhidan ini adalah:

Pada: bulan suci ini, kita digembleng untuk meningkatkan kualitas diri dan kemudian dapat naik keias. Ramadhan yang berarti “membakar”, membawa pesan bahwa daiam sekolah kehidupan kita diminta untuk memerangi hawa nafsu rendah, sifat munafik yang penuh kepalsuan. dusta serta kesombongan.

Hasil akhir bagi mereka yang naik kelas setelah Ramadhan adalah menjadi orang-orang yang bertakwa. Bagi mereka yang mampu mengakui semua kesaiahan yang pemah diperbuatnya.tiada lagi rasa sombong apalagi keberadaan diri, maka diri ini seolah telaniang di hadapan Allah. Telanjang dalam pengertian bersih, fitrah dan suci karena telah bertaubatdan mendapat ampunan dari Allah. Mereka dalam golongan ini akan mampu mengenal RuhKu mengenal Ruh
Muhammad dan mengenal Allah.

Sistem. pendidikan formal kita harus diakui belum sepenuhnya mampu menghasilkan manusia yang jujur, karena niat awal serta proses pembelajarannya banyak tercoreng oleh ketidakjujuran. Bagaimana mungkin mencapai kemumian sebagaimana dicontohkan para nabi. dalam mendidik bangsanya melalui Kejujuran Diri, apabila kualitas kejujuran para pendidik dan sistemnya tidak dibenahi? Mari kita segera menuntaskan diri menjadi Al-Amin dan kemudian mengambil bagian untuk menjadi solusi atas permasalahan bangsa Indonesia.

Semoga pesan-pesan yang disampaikan dalam Peluncuran Baku ini gaungnya mampu mencapai pelosok negeri dan mengingatkan kita semua agar berupaya Bangkit dan kebangkitan tersebut bisa menjadi solusi bagi permasalahan Bangsa Indonesia.(Budi)

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *