Suaraheadline.com Jakarta – Nahdlatul Ulama (NU) sebagai. Organisasi kultural terbesar di negeri ini telah memasuki usia mapan. Jejak organisasi tradisional berbasis keislaman yang massanya terbesar di seluruh pelosok Nusantara ini sedang memasuki tahapan baru dengan berbagai agenda penting. Di rentang usianya yang panjang, organisasi dengan paham Ahlussunnah Wal Jama’ah ini memiliki berbagai jejak sejarah esensial sebagai bagian lokomotif keislaman di negeri ini.
NU menjadi perekat persatuan negara dari serbuan isu disintegrasi bangsa. Booming terjadi di tengah kebebasan berekspresi pada era reformasi justru memberi panggung kepada kelompok radikal mengekspresikan pikiran dan gerakannya berpotensi menggerogoti NKRI melalui isu SARA, provokasi permusuhan dan terorisme. Perkembangan teknologi informasi yang melahirkan situs internet dan media sosial dimanfaatkan betul oleh kelompok radikal untuk menyebarluaskan pengaruhnya.
Atas dasar itu Pimpinan cabang Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur menggelar halaqoh Alim Ulama se-DKI Jakarta dengan Bertemakan ” Menangkal Radikalisme dengan Menguatkan Aqidah Ahlussunah Wal Jama’ah Demi Utuhnya NKRI” yang mengambil tempat di PonPes All-Hamid Jakarta Timur.(18/6).
Acara tersebut dihadiri oleh Alim Ulama se- DKIJakarta, Kapolres Jakarta Timur Kombespol DR (C) Andy Wibowo, SK. MSI, Ketua Pon Pes Al- Hamid Lukman Hakim, Dipendi & Ponren Kemenag RI DR Ahmad Jayadi , Deputi 1 BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir ,, Anggota DPR dari PDI Perjuangan Hj Wiryanti Sukamdani , Kadensus 99 Satkornas Banser Habib Nurul Zaman.