Suaraheadline.com, Jakarta – Sejumlah isu disampaikan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dalam sidang Commission of the Status of Women (CSW) ke-61 di New York pada 13-14 Maret 2017 lalu. Menteri PPPA Yohana Yembise mengatakan, point-point yang disampaikan terkait kesetaraan gender, pemberdayaan ekonomi perempuan, dan pemaparan upaya pemberdayaan dan perlindungan hak perempuan pekerja di sektor informal.
“Sebagai negara yang mendukung HAM dan menjunjung tolerasi yang cukup tinggi, saya sempat katakan bahwa mereka perempuan juga harus dihargai.” tutur Yohana, dalam jumpa pers, Senin (3/4/2017) di Jakarta.
Dalam debat terbuka, lanjut Yohana, saya juga menyampaikan mengenai traffiking dalam situasi konflik termasuk masalah tenaga kerja. Selain itu, isu family juga sangat penting yang sangat menjamin satu negara itu baik jika keluarganya baik. Fenomena terkait poligami berdampak pada kekerasan yang tentunya tidak kita pungkiri tingkat perceraian meningkat.
Yohana menambahkan, disela-sela sidang CSW, sejumlah pertemuan bilateral juga dilakukan diantaranya bersama menteri dari Thailand, Afghanistan, dan Australia. Sejumlah komitmen dibangun oleh pemerintah Indonesia antara lain bantuan pelatihan, pemberdayaan perempuan bagi Afghanistan.
“Kami rencana akan mengirim utusan untuk mempelajari kondisi di Afghanistan, setelah itu kami undang dari Afghanistan untuk mempelajari apa yang ada di Indonesia.” pungkas Yohana. (bud)
