SuaraHeadline.com Jakarta – Melalui kegiatan Wellness Week yang rutin digelar setiap tahunnya, Sampoerna Academy sebagai pionir STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) di Indonesia memperkenalkan pentingnya mindful eating pada perilaku makan anak. Acara ini diselenggarakan di Sampoerna Academy BSD dengan berbagai kegiatan berbasis STEAM yang dimeriahkan oleh puluhan orang tua dan anak berusia 4-5 tahun.
Alia Md Noh selaku IEYC (International Early Years Curriculum) Head Sampoerna Academy menjelaskan bahwa periode usia emas atau golden age sangat krusial bagi perkembangan fisik, mental, dan karakter anak di masa depannya.
“Di Wellness Week tahun ini, kami memperkenalkan salah satu gaya hidup sehat, berupa pola dan perilaku makan tepat dimulai sejak usia dini. Karena kami percaya bahwa penerapan pola dan perilaku makan sehat dapat memberikan manfaat yang sangat besar untuk bagi tumbuh dan kembang anak,” ungkap Alia.
Perilaku makan sehat dapat diterapkan melalui mindful eating, yaitu suatu pendekatan yang terfokus pada kesadaran dan pengalaman seseorang terhadap makanan. Pendekatan ini bertujuan untuk membantu seseorang untuk menikmati suasana makan, pengalaman makan, dan juga menghargai makanan. Untuk itu, mindful eating perlu diperkenalkan kepada anak sedini mungkin untuk dapat mengajarkan fokus pada apa yang dimakan dan menikmati setiap makanan yang disajikan.
Menurut dr. Sanny Ngatidjan, MGizi, SpGK dari Mandaya Royal Hospital Puri, mindful eating yang diterapkan sedari kecil, akan menjadi kebiasaan yang dapat mereka terapkan hingga dewasa. “Selain untuk memperbaiki pola makan anak, menumbuhkan mindful eating sejak dini memiliki banyak manfaat bagi anak. Pertama, dapat menumbuhkan hubungan emosional antara anak dengan makanan ketika anak fokus pada apa yang dimakan dan menikmati pengalaman makan. Kedua, anak akan mudah membedakan rasa lapar dan kenyang, yang selanjutnya akan menumbuhkan pentingnya makan, baik jumlah dan waktu yang tepat untuk makan. Ketiga, anak akan lebih menghargai makanan dan tubuh mereka, serta melatih pengaturan diri anak. Keempat, anak lebih mempertimbangkan makanan yang berguna untuk dikonsumsi tubuh. Dan pola ini akan selalu diteruskan hingga mereka tumbuh dewasa,” jelas dr. Sanny.
“Untuk memperkenalkan mindful eating pada anak, tentunya dilakukan dengan cara yang berbeda sesuai dengan usia anak. “Namun sebelum memperkenalkan pada anak, sebaiknya mindful eating harus diterapkan terlebih dahulu oleh orangtuanya. Dimulai dengan cara yang sederhana, yaitu dengan makan bersama keluarga di meja makan,” tambah dr. Sanny.
dr. Sanny juga memberikan beberapa tips dalam menumbuhkan mindful eating pada anak, di antaranya:
1. Biasakan makan di meja makan.
Sebelum makan, orangtua dapat mengajak anak berdoa bersama untuk melatih anak bersyukur atas makanan yang disediakan. Pada saat makan juga sebisa mungkin tanpa distraksi, terutama gadget, untuk dapat melatih anak fokus pada makanan yang dihidangkan, apa yang dimakan, dan apa yang tubuh butuhkan. Suasana makan seperti ini dapat terasa lebih hidup dan menyenangkan bagi anggota keluarga.
2. Ajak anak diskusi tentang makanan yang disajukan serta ajarkan tentang penggunaan kelima inderanya saat merasakan makanan.
Orangtua dapat mengajarkan indera penglihatan dengan menanyakan pendapat anak tentang penampilan, warna dan bentuk makanan. Kemudian indera peraba dengan menanyakan tekstur makanan, indera pendengar dengan menanyakan suara yang dikeluarkan saat mengunyah makanan (makanan renyah), indera penciuman dengan menanyakan wangi makanan, dan indera perasa dengan menanyakan rasa makanan, apa yang dirasakan setelah mengonsumsi makanan tersebut, serta seberapa lapar sebelum makan atau seberapa kenyang setelah makan.
3. Biarkan anak mengisi piringnya sendiri.
Berikan kesempatan pada anak untuk mengambil porsi makanan mereka sendiri ke dalam piring untuk mengajarkan mereka tentang konsep tanggung jawab dengan mengambil makanan secukupnya. Pastikan anak tetap harus memasukkan makanan yang bergizi ke piring mereka, sehingga mereka mengetahui apa saja asupan nutrisi yang diperlukan tubuh.
4. Makanlah secara perlahan.
Ajarkan anak menikmati proses makan dengan mengunyah makanan secara perlahan. Orangtua juga bisa sambil mengajarkan tentang gizi yang terkandung dalam makanan yang dimakan anak serta bagaimana proses pencernaan dan penyerapan zat gizi yang terjadi di dalam tubuh.
“Acara Wellness Week merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan Sampoerna Academy untuk memperkenalkan gaya hidup lebih sehat bagi murid, keluarga, dan masyarakat umum. Kami berharap selain bisa mendorong budaya hidup sehat, penerapan pola malan sehat juga bisa menjadi wawasan baru untuk dapat diterapkan sebagai aktivitas bonding yang menyenangkan bersama keluarga di rumah,” tutup Alia.