Indonesia Jadi Kolam Ikan Hias Terbesar Dunia

SuaraHeadline.com Jakarta – Keinginan Nikolas Kurniawan untuk menjadi orang sukses telah mengantarnya berbisnis ikan hias. Dia berpikir sederhana saja, Indonesia adalah negeri yang kaya dengan sumber daya alam.

Di negeri katulistiwa ini apa saja yang ditanam dan dibudidayakan akan tumbuh subur dan berkembang biak jadi lahan bisnis yang bagus.

Dengan pandangan dan keyakinan bahwa alam Indonesia telah menyediakan segalanya, Nikolas Kurniawan mencoba peruntungan di bisnis ikan hias.

Kesuburan alam Indonesia digambarkan oleh grup band legendaris Koes Plus lewat lagu “Kolam Susu”. Di sana ada lirik ini: “Orang bilang tanah kita tanah surga/tongkat, kayu, dan batu jadi tanaman”.

Terinspirasi kekayaan alam Nusantara ini, Nikolas menjatuhkan pilihan dagang ikan hias, yang beraneka ragam jenisnya.

Iklim tropis Indonesia cocok bagi budi daya pelbagai ikan hias, baik di laut maupun di darat. Potensi alam seperti ini menjadi ekosistem yang subur bagi kembang biak beraneka ragam jenis ikan hias. Indonesia menjadi tempat hidup 70% ikan hias dunia.

Selain Indonesia, ikan hias berkembang biak subur di negeri-negeri yang dilalui garis katulistiwa, seperti Nigeria, Kongo, Indonesia, Brazil, Suriname, Peru, dan Kolombia.

Yang menarik, kata Nikolas, Indonesia menjadi lahan subur bagi pelbagai jenis ikan hias. Apalagi, jenis ikan hias dari luar negeri dapat hidup dan berkembang biak di sini. Ikan-ikan dari Amazone dan Afrika bisa beranak Pinak dengan subur di Indonesia. Namun, tidak sebaliknya. Ikan hias Indonesia tak mudah hidup di luar Indonesia, karena perbedaan faktor iklim.

Nikolas menjelaskan, faktor iklim sangat berperan penting bagi habitat ikan hias. Banyak jenis ikan luar negeri, yang setelah dibudidayakan di sini justru menjadi komoditas ekspor Indonesia.

Ikan hias atau tropical fish berkembang dengan cepat di alam tropis Indonesia. Nikolas mulai bergerak pada bisnis ikan hias sejak 2010. Setahun kemudian ia sudah melakukan ekspor ke mancanegara.

Sejak itu bisnis ikan hiasnya berkembang. Beragam jenis ikan hias dia ekspor dan harganya bagus. Ikan-ikan itu cukup cepat beranak pinak.

Banyak pembeli mancanegara menyukai ikan hias Indonesia. Ikan-ikan jenis kopi, lohan, cupang dan Cana memiliki pasar yang bagus. Tentu saja ini memberi keuntungan tersendiri. Ikan koi, misalnya, berasal dari China yang kemudian dibawa ke Jepang. Dari Jepang, ikan koi masuk Indonesia.

Pasar ikan koi di Indonesia cukup besar. Banyak komunitas penggemar ikan koi muncul dari masyarakat. Mereka terus mengembangbiakkan jenis ikan hias.

“Saat ini jenis ikan Cana sedang booming di Indonesia,” kata Nikolas. Cana itu sejenis ikan gabus yang digemari masyarakat.

Nikolas memilih dagang ikan hias, bukan budi daya. Pilihan dagang ini diambil setelah memahami pasar ikan hias dunia dan Indonesia yang terus berkembang.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *