Semarakkan Film Indonesia, Dua Film Bocah Angon’ dan ‘Kangen Ayah Rindu Ibu’ Segera Tayang

SuaraHeadline.com Jakarta – Geliat film tanah air kembali marak, hal itu dengan kembali diluncurkannya Film Bocah Angon’ dan ‘Kangen Ayah Rindu Ibu’ siap tayang dalam waktu dekat. Film yang disutradarai oleh R Jiwo Kusumo tersebut akan lebih mengedepankan tentang budi pekerti dan jiwa kepemimpinan.

Sang Sutradara yang berpenampilan nyentrik ini mengungkapkan, bahwa kedua film tersebut digarap dalam waktu yang berdekatan. Dengan di produseri oleh Kalachakra Media Sinema.

“Penggarapannya kita syuting ’Kangen Ayah Rindu Ibu’ terlebih dahulu di bulan Desember 2017 – Januari 2018. Lalu di bulan Maret – April kita garap ‘Bocah Angon’. Hal ini sengaja dilakukan biar lebih hangat,” ujar R Jiwo Kusumo sang sutradara disela – sela peluncuran poster dan trailer ‘Bocah Angon’ dan ‘Kangen Ayah Rindu Ibu’ di bioskop kawasan Bekasi beberapa waktu lalu.

R Jiwo Kusumo menjelaskan, Film ‘Bocah Angon’ ini dibintangi oleh Donny Alamsyah, Teuku Rifnu Wikana, Emil Kusumo Dan Agatha Chelsea. Sedangkan untuk film ‘Kangen Ayah Rindu Ibu’ dibintangi oleh Verdi Solaiman, Fatma Suri, Emil Kusumo, Maxis MB.

“Kita memilih Donny Alamsyah di ‘Bocah Angon’ karena karakternya sangat pas dan cocok sekali dengan karakter Dokter Donny di ‘Bocah Angon’, sedangkan Agatha Chelsea kita pilih karena target kita milenial juga,” terang R Jiwo Kusumo atau yang akrab dipanggil Jiwo ini.

“‘Bocah Angon’ bercerita tentang keistimewaan seorang anak, karakteristik pemimpin yang ditunggu – tunggu karena memiliki keistimewaan. Keistimewaan pola pikir, mentalnya dan sebagainya,” tambah Jiwo.

Jiwo pun mengatakan, genre dari kedua film yang digarapnya. ‘Kangen Ayah Rindu Ibu’ genrenya drama keluarga, sedangkan ‘Bocah Angon’ drama tragedi.

Masih dikesempatan yang sama Jiwo juga menuturkan, alasannya menggarap film yang bertema anak – anak ini di karenakan film Indonesia belakangan ini kurang mengedepankan pendidikan dan karakter anak yang mengajarkan tentang akhlak atau budi pekerti yang baik dan jiwa ‘leadership’ pada jiwa seseorang.

“Anak – anak itu sangat multieksplorasi sekali, banyak yang bisa dieksplor dari seorang anak – anak. Salah satu yang mendasar dari kedua film ini karena minimnya film anak – anak berbasis budi pekerti, sejarah,” tutur Jiwo.

“Saya sangat nyaman mendirect anak – anak. Mereka saya paksa syuting, tapi setelah tidak ada syuting saya fun sama mereka mau apa saja saya kasih. Saya mendidik anak – anak bertanggung jawab, menghormati orang tua, sesama itu yang saya tekankan ke mereka,” imbuhnya.

Meskipun kedua film ini banyak dibintangi anak – anak namun penggarapnya dilakukan secara serius seperti diakui Jiwo

“Casting, recast, workshop harus dilalui mereka. Workshopnya pun ‘Bocah Angon’ itu selama satu bulan saya karantina di pegunungan di gunung Lawu. Bermain dengan air, hutan, tanah, ngangon sapi mengenalkan alam”, cetus Jiwo.

“Insya Allah kedua film akan tayang tahun ini. Kalau bisa ‘Bocah Angon’ terlebih dahulu karena temanya pas. Semoga film ini bisa diterima masyarakat Indonesia. Selain itu kita ingin film ini memiliki impact pengaruh yang positif. Karena prinsip kami film itu bukan hanya sebagai tontonan tapi juga tuntunan,” pungkas Jiwo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.