CTI IT Infrastructure Summit 2018 Hadirkan Teknologi dan Best Practice Blockchain

IMG-20180307-WA0120_crop_290x205

Suaraheadline.com Jakarta – PT Computrade Technology International (CTI Group), penyedia solusi infrastruktur teknologi informasi (TI), pada Rabu (8/3) 2017 lalu menggelar konferensi dan pameran infrastruktur TI, CTI IT Infrastructure Summit 2017. Event ini diadakan untuk ratusan profesional TI, keuangan, sales dan lainnya dari berbagai industri dengan fokus pada solusi Machine Learning untuk meningkatkan revenue dan pertumbuhan bisnis.

CTI IT Infrastructure Summit 2017 yang memasuki tahun keempat ini digelar di Ballroom Hotel Ritz-Carlton, Pacific Place, Jakarta dengan menampilkan puluhan pembicara dan praktisi bisnis. Mengangkat tema “Machine Learning: Capitalizing the Information of Everything to Drive Your Digital Business”, CTI IT Infrastructure Summit 2017 menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Vice President (Southeast Asia) Gartner Advisory Jonathan Krause, dan CTO Software and Cognitive Solutions IBM Asia Pacific Shanker V Selvadurai sebagai keynote speakers.

“Machine Learning dapat bekerja mulai dari hal sederhana seperti menerjemahkan konten, mencegah cyber attack dan fraud, sampai meningkatkan harapan hidup masyarakat, salah satunya melalui inovasi rem darurat otomatis yang mencegah risiko kecelakaan berkendara hingga 16% . Dengan beragamnya tugas yang dapat dijalankan teknologi ini, para peneliti dari Oxford University memprediksi 47% dari lapangan kerja di US akan tergantikan oleh robot pada 2034,” ujar Direktur CTI Group Rachmat Gunawan.

Lembaga riset Gartner  mengatakan teknologi mesin pintar, salah satunya Machine Learning, akan menjadi teknologi yang paling mendisrupsi pasar selama 10 tahun ke depan berkat meningkatnya kemampuan computing, lonjakan jumlah data, dan kemajuan deep neural network yang memungkinkan organisasi memanfaatkan data bisnis untuk beradaptasi dengan situasi baru dan memecahkan masalah.

Sementara, Deloitte mencatat 300 juta smartphone akan memiliki kemampuan Machine Learning pada 2017. Ini menandakan perangkat mobile akan mampu melakukan tugas Machine Learning tanpa konektivitas Internet yang akan mengubah cara manusia berinteraksi dengan teknologi di setiap industri, pasar dan masyarakat.

“Machine Learning saat ini banyak digunakan di korporasi tetapi lebih kepada pemanfaatan internal, yaitu untuk supervisi. Korporasi dengan pabrik dan pegawainya yang tersebar di berbagai lokasi dapat melakukan pengawasan dengan lebih mudah melalui teknologi ini. Diharapkan dengan berkembangnya bisnis dan infrastruktur ke depan,  implementasi Machine Learning bisa lebih luas lagi dan akan meningkat dari sisi suplai,” ujar Rudiantara saat audiensi dengan tim CTI Group.

“Kita saat ini berada di era digital dimana data berkembang sangat cepat dan memerlukan pendekatan yang baru dalam teknologi dan strategi. Sekitar 80 persen data yang tersebar adalah Dark Data (tidak teridentifikasi) yang tidak hanya berupa teks tapi juga gambar, video dan suara,” jelas Presiden Direktur IBM Indonesia Gunawan Susanto.

CIO Terbaik

Di saat bersamaan digelar juga penganugerahan bagi CIO (Chief Information Officer) terbaik dalam iCIO Awards 2017.  iCIO Awards merupakan program penghargaan kepada para CIO dan Staf Senior TI yang telah terbukti mampu menghadirkan value terbaik TIK untuk mendorong kinerja organisasi.

Tiga CIO yang terpilih sebagai pemenang iCIO Awards 2017 adalah Iwan Djuniardi, Direktur Transformasi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan sebagai The Most Innovative CIO, Rita Mas’Oen, Direktur Operasional & Teknologi Informasi, PT. Bank CIMB Niaga Tbk. sebagai The Most Influential CIO dan Kharim Indra Gupta Siregar, Direktur Teknologi Informasi, PT. Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN), sebagai The Most Intelligent CIO.

“iCIO Community dengan bangga memberikan anugerah iCIO Awards 2017 kepada ketiga CIO. Mereka dinilai dewan juri sebagai CIO yang berhasil memadukan knowledge, skills dan leadership dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga terbukti berhasil menghadirkan value terbaik TI untuk menunjang kinerja perusahaan,” ujar Agus Wicaksono, Chairman of iCIO Community.

Agus menambahkan gelar “The Most Influential CIO” diberikan bagi CIO yang telah sukses meyakinkan, mempengaruhi, dan memimpin semua anggota perusahaan mulai level terbawah hingga puncak dengan visi mendorong perubahan yang berdampak positif bagi kinerja perusahaan melalui berbagai cara baru berbasis teknologi.

Sementara “The Most Innovative CIO” adalah CIO yang telah terbukti berhasil menciptakan atau meningkatkan nilai bisnis  melalui pemanfaatan teknologi yang ada atau baru secara inovatif. “The Most Intelligent CIO” adalah CIO yang telah terbukti sukses memilih dan mengimplementasikan teknologi baru secara tepat dan sesuai dengan tujuan strategis perusahaan melalui penerapan proses tata kelola teknologi yang transparan.

“Dengan adanya salah satu pemenang iCIO Awards 2017 yang berasal dari organisasi pemerintah, kami berharap iCIO Community bisa semakin berperan dalam membantu anggotanya, termasuk para CIO dari organisasi pemerintah, dalam meningkatkan pemanfaatan TIK untuk memberikan pelayanan dan menciptakan organisasi yang dapat mengimplementasikan good governance,” kata Harry Surjanto, Founder dan Penasihat iCIO Community.

Proses seleksi pemenang iCIO Awards 2017 diseleksi oleh panel juri yang terdiri dari akademisi dan praktisi, Hasnul Suhaimi (Mantan CEO XL Axiata); Hendra Godjali, Managing Partner-Advisory Service Ernst and Young Indonesia; Prihadiyanto, Managing Director Accenture Indonesia; Arif Budisusilo, Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia; dan Richardus Eko Indrajit, Kepala Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom).

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *