Keterpaduan Konsep Kawasan Industri Modern Dengan Smart Logistic Dalam Meningkatkan Investasi

SuaraHeadline.com Jakarta – Himpunan Kawasan Indutri Indonesia (HKI) menggelar acara acara Seminar Nasional yang bertemakan “Keterpaduan Konsep Kawasan Industri Modern Dengan Smart Logistic Dalam
meningkatkan Investasi“, Seminar yang dibuka oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang
Kartasasmita yang diwakili oleh Direktur Jenderal Ketahanan Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Eko S. Cahyanto, Rabu 8 Maret 2023 di Sultan Hotel Jakarta.

Acara ini banyak dihadiri oleh para pengembang Kawasan – Kawasan Indutri dari seluruh Indonesia. Seminar ini mengangkat suatu konsep keterpaduan antara pengembangan Kawasan Industri (Indutrial Estate) dengan Smart Logistic, terutama dalam era digitalisasi yang membutuhkan
ketepatan dan kecepatan dalam membantu kegiatan industri manufaktur baik untuk mendatangkan bahan – bahan baku atau bahan baku penolong juga untuk kegiatan distribusi produksi sebagai akhir dari kegiatan industri.

Konsep Kawasan Industri kedepannya tidak hanya sebagai kegiatan usaha jasa prasarana yang hanya menyiapkan kaveling – kaveling industri, akan tetapi mengarah bagaimana memberikan solusi yang terbaik bagi para investor agar lebih efektif dan efisien untuk kegiatan distribusi barang produksi.

Dari data yang ada bahwa saat ini biaya logistic di Indonesia masih tergolong cukup tinggi dibanding beberapa negara di ASEAN, dalam peringkat dunia di tahun 2018 Indonesia menempati urutan ke 46
(atau ranking 5 di Asean) sementara Singapura berada pada peringkat 7, Thailand peringkat 32, Vietnam peringkat 39, Malaysia peringkat 41, Filipina peringkat 60, Kamboja peringkat 98 dan Myanmar peringkat 137.

Ketua Umum hKI Sanny Iskandar dalam sambutan menyampaikan bahwa kebutuhan infrastruktur
oleh Kawasan Industri untuk mendukung konsep Smart Logistic, antara lain :
a. Ketersediaan akses untuk system logistic
b. Ketersediaan listrik yang handal ;
c. Ketersediaan jaringan fiber optic yang terhubung langsung ke warehouse dan
d. Penggunaan software yang dapat memonitoring progress pekerjaan secara realtime.

Bahwa keterpaduan konsep Smart Eco Industrial Park dan Smart Logistic sangat diperlukan hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan daya saing investasi, dengan demikian akan membawa perubahan yang strategis dimana Industri Manufaktur dan Logistik saling membutuhkan satu sama
lainnya untuk mencapai efisiensi biaya dan waktu.

Saat ini perkembangan Kawasan Industri telah tersebar di 23 propinsi dengan jumlah 111 Kawasan Industri diantaranya yang sudah beroperasi diatas 80% sementara realisasi Industri Manufaktur diatas 10.000, maka kebutuhan logistic semakin meningkat.

Seminar menghadirkan narasumber seperti Dirjen KPAII Kementerian Perindustrian Eko S. Cahyanto, Kepala Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan I Gede Pasek Suardika dan Chairman Supply Chain Indonesia Setijadi.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *