Prospek Investasi Migas Indonesia Masih Sangat Menjanjikan

SuaraHeadline.com Jakarta – Di tengah krisis energi global akibat perang Rusia-Ukraina, pelbagai eksplorasi minyak dan gas di hulu, terus saja dilakukan. Minat investor untuk menginves di bidang ini bahkan semakin banyak.

Adalah menjadi tugas Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas untuk mengeksplorasi dan memproduksi minyak dan gas bumi. SKK Migas bertugas mengawasi kegiatan migas di hulu.

Menurut Deputi Operasi SKK Migas, Julius Wiratno, prospek investasi pada migas di Indonesia masih sangat menarik karena sumber daya atau resource Indonesia masih banyak sekali.

“Kita masih punya 128 cekungan. Yang berproduksi saat ini baru 20 cekungan. Yang menarik, masih ada 68 cekungan yang belum kita sentuh. Cadangan yang dimiliki Indonesia besar sekali,” ujar Julius Wiratno kepada awak media di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (23/9/2022).

Menurutnya, Indonesia harus bisa memanfaatkan sumber daya migas ini semaksimal mungkin, mulai dari pencarian, eksplorasi hingga memproduksi sebanyak-banyaknya (lifting) supaya pendapatan negara dari migas maksimal. Pendapatan itu perlu dibagihasil dengan para kontraktor kerja sama (KSS).

Bila Indonesia tak menemukan cadangan minyak lagi dalam 10 tahun, minyak kita akan habis. Oleh karena itu, hulu migas kita tak pernah berhenti bekerja. Terus dilakukan pencarian dan eksplorasi. Hal itu terbukti, di mana pada hulu migas sedang dicanangkan transformasi, dengan harapan produksi akan terus meningkat.

Pada industri migas, pekerjaan eksplorasi tidak pernah bisa berhenti. Ini berbeda dengan industri manufacturing.

“Kita mempertahankannya dengan pekerjaan pengeboran terus-menerus, well service, hingga kita menemukan cadangan baru supaya bisa bertahan dan produksinya bisa lebih panjang,” ujar Julius.

Apalagi, kata Julius, masih cukup besar investor yang berniat menanam modal di Indonesia. Ini karenakan Indonesia memiliki daya tarik. Investor yang lama masih bertahan, sementara investor yang baru sedang mengantre masuk. Prospek investasi di Indonesia masih menarik dan menjanjikan investor.

Memang ada tantangan selama dua tahun Covid-19 di Indonesia dan upaya transisi energi, dari energi fosil menuju energi baru terbarukan (EBT). Hulu migas masih bekerja keras dan berperan, karena gasnya akan menjadi kendaraan bagi energi. Kita masih akan tetap eksis.

Dengan teknologi yang memadai, SKK Migas terus mencari cadangan migas baru. Memang, saat ini, volume migas Indonesia menurun, namun konsumsi dan demand masih cukup tinggi. Maka Indonesia masih terus mengekplorasi dan memproduksi.

Masih ada sekitar 200 sampai 300 KKS. Yang setiap hari berproduksi ada sekitar 80-an KKS.

Masih banyak investor melirik migas Indonesia. Pemerintah pun memberi jaminan kemudahan berinvestasi di dalam negeri. Harapan dan optimisme masih terpatri dalam wajah migas nasional kita.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *