YPBTN Kecam Tindakan Caleg PDIP Tunggangi Kampanye di Acara Parade Cap Go Meh

SuaraHeadline.com Jakarta – Pembina YPBTN, Yayasan Pelestarian Budaya Tao Nusantara (YPBTN), Liauw Edy Sud mengecam atas tindakan Caleg DPR-RI dari PDI Perjuangan (PDIP) Dapil DKI Jakarta III, Darmadi Durianto yang menunggangi kampanye-nya di sela-sela berlangsungnya acara konvoi Parade Nusantara Cap Go Meh 2019.

Menurut dia, dugaan pelanggaran yang dilakukan Darmadi yaitu dengan kehadiran beliau bersama puluhan tim suksesnya berkampanye yang juga dibalut acara yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumah Kebangsaan Indonesia (YRKI) ‘DD Tambora’ dengan spanduknya yang terpasang.

“Situasinya itu, saat parade dari taman Fatahillah menuju Krendang, tiba-tiba kami dikejutkan datangnya rombongan Darmadi bersama puluhan tim suksesnya dengan mengacungkan jari satu yang merupakan nomor urut pencalegannya, ditengah-tengah kerumunan konvoi parade Nusantara Cap Go Meh,” ujar Suhu Edy sapaan akrabnya di Krendang, Tambora, Jakarta Barat, pada Minggu (24/02) lalu.

Dengan situasi yang berubah total tersebut, menurut dia, acara menjadi tidak terkendali, bahkan pihak donatur dan tamu undangan merasa kecewa dengan memilih untuk meninggalkan tempat acara.

Sehingga Suhu Edy mengaku, pihaknya mengalami kerugian yang cukup besar, akibat dari kejadian tersebut. Kerugian yang ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Suhu Edy mengeluhkan, bahwa kalau Darmadi masih pejabat negara yang notabene masih anggota DPR seharusnya kegiatan beliau tidak ditengah-tengah acara keagamaannya dengan membawa tim sukses puluhan orang dan alat peraga lainnya, seperti beberapa ambulance dengan stiker Caleg DPR RI Darmadi Durianto.

“Kami juga heran di satu tempat, jam dan hari yang sama terdapat dua acara, padahal sepengetahuan kami acara itu hanya diselenggarakan oleh pihak kami yaitu dari YPBTN bukan YRKI DD Tambora,” keluh suhu Edy.

Ia juga mempertanyakan legalitas perijinan juga undangan resmi yang ditunjukkan untuk Darmadi selaku Anggota DPR RI.

Sebelumnya YPBTN telah melaporkan Darmadi Durianto atas pelanggaran Pemilu kepada Bawaslu Jakarta Barat, Rabu (06/03).

“Saya berharap Bawaslu dapat bekerja secara profesional dan objektif dalam melihat unsur pelanggarannya,” ucap Suhu Eddy.

Padahal Suhu Eddy sebagai penanggung jawab acara mengatakan, sebelum adanya kegiatan perayaan parade Cap Go Meh sudah disusun susunan panitia dan laporan ke pihak Polsek Tambora, Tamansari juga Polres Metro Jakarta Barat untuk meminta ijin, dengan konsep acara ialah konvoi parade, rutenya sendiri dari Krendang sampai taman Fatahillah kemudian kembali lagi ke Krendang.

Sementara itu, Kuasa hukum YPBTN, M. Linggar Afriyadi akan mengkaji dan mendalami lagi apakah ada unsur terkait pidana umum atau tidak, karena ini adalah persoalan pertanggungjawaban dimana pihak Yayasan merasa dirugikan dan merasa ditipu dengan adanya persoalan ini.

Dengan adanya dualisme yayasan yang ada di acara tersebut, pihak YPBTN merasa ternodai dan merasa tertipu dengan keadaan ini ketika amanah yang diberikan yayasan untuk menyelenggarakan acara, tiba-tiba hadir yayasan lain.

Kehadiran pelapor di Bawaslu kemarin (12/03), guna melengkapi alat bukti dugaan pelanggaran kampanye terselubung. Lantaran tak adanya pimpinan Bawaslu yang masih bertugas diluar, maka pelapor mengurungkan niatnya.

“Untuk saat ini kami masih terfokus pada persoalan pelanggaran Pemilu. Tetapi tidak menutup kemungkinan kami juga memiliki upaya hukum lain terkait dengan ‘splitsing’ yang seharusnya yayasan kami berperan di acara tersebut, tetapi ada yayasan lain yang kemudian mengambil alih. Kami berharap dengan adanya kejadian ini, Bawaslu bertindak agar tidak ada lagi insiden-insiden buruk ke depan,” tegas Linggar.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *