Indonesia dan Belanda Perkuat Kerjasama Pendidikan Kejuruan dan Kebudayaan

mendikbud-mou-696x522

Suaraheadline Jakarta – Sebagai upaya peningkatan kolaborasi di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan pendidikan tinggi, pemerintah Indonesia dan Belanda akan melakukan pertemuan yang diwakili oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Mohamad Nasir dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Mariëtte (Jet) Bussemaker. Pertemuan tersebut akan mendiskusikan langkah-langkah kerjasama yang akan dilakukan kedua negara.

Pertemuan The 1st Indonesia- Netherlands Joint Working Group (JWG) on Higher Education and Science (HES) merupakan tindak lanjut langkah kongkrit penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding- MoU) antara Indonesia dan Belanda di bidang Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan pada April 2016 lalu.

Lebih spesifik JWG ini akan membahas mengenai beberapa topik menarik bagi kedua negara. Topik-topik ini tertuang dalam Road Map of Horizon 2022 : Higher Education and Science yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenristekdikti, Ainun Na’im dan I.J. Inge Vossenaar, Deputy Director General Vocational Education and Training, Higher Education and Science Netherlands.

Topik-topik tersebut antara lain, pertama bagaimana langkah kedua negara dalam mempersiapkan sumberdaya manusia (peneliti, dosen, pelajar) berkualitas bagi dunia. Dalam hal ini, peningkatan kapasitas SDM terutama bagi Indonesia yang memiliki bonus demografi besar akan diimplementasikan melalui pertukaran sejumlah kesepakatan dan program beasiswa. Selain itu, hal yang turut menjadi perhatian adalah pengembangan dan penilaian kurikulum dan kualifikasi (termasuk joint/double degrees).

Kemudian, peningkatan jaringan yang kuat ke pasar tenaga kerja melalui program magang dan proyek-proyek riset terapan oleh pelajar di kedua negara, termasuk untuk program pendidikan vokasi di perguruan tinggi juga menjadi perhatian. Dalam hal ini kedua negara sepakat untuk meningkatkan kapasitas para staf yang terkait dengan pendidikan tinggi vokasi.

Topik selanjutnya yakni kolaborasi riset dan inovasi yang fokus dan intensif. Joint research yang akan dibangun berbasis jaringan, kerjasama dan agenda riset yang sudah ada di kedua negara serta kebutuhan sosial dan politik.

Ketiga, mengenai pendanaan sinergis. Tanpa kemampuan dalam pendanaan, program-program bilateral diatas tidak akan dapat terealisasi.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, Mohamad Nasir mengatakan dirinya akan menugaskan tim yang tergabung dalam joint workong group untuk menciptakan mekanisme pendanaan gabungan untuk (i) peningkatan kapasitas (beasiswa bagi pelatihan dan gelar) (ii) mengatur program double/joint degree (iii) aktivitas riset bersama.

Topik selanjutnya yakni penguatan jaringan dukungan alumni, dimana para pelajar dan alumni di beberapa area kerjasama terpilih akan saling bertukar pengalaman.

Kolaborasi-kolaborasi di bidang pendidikan tinggi di atas akan memberikan kedua negara manfaat yang signifikan termasuk peningkatan kapasitas bilateral di area-area prioritas, dan pengembangan hubungan dan jaringan personal yang baik.

Menristekdikti mengatakan saat ini jumlah mahasiswa Indonesia di Belanda mencapai angka 1600-an, kedua terbanyak setelah Inggris. “Dengan adanya kerjasama ini, ke depan Belanda akan lebih menjadi pilihan. Prioritas program studinya sendiri meliputi maritim, teknologi informasi, kesehatan dan obat, lalu water management. Kita tahu Belanda sangat hebat soal ini (water management). Kemudian politeknik di Indonesia juga akan didorong untuk bekerjasama dengan Belanda sehingga para dosen dan lulusannya nanti tidak hanya mengantongi ijazah saja tapi juga sertifikat, bahkan sertifikat internasional,” jelasnya.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Belanda, Mariëtte (Jet) Bussemaker menegaskan pertemuan JWG adalah konsekuensi dari MoU yang telah ditandatangani tahun lalu. JWG punya tanggung jawab besar dalam mengimplementasikan aktivitas-aktivitas MoU.

“Saya berharap JWG dapat memformulasikan prioritas-prioritas yang harus dilakukan. Kita harus dapat membuat pilihan yang tepat dan berkualitas. Hal ini sangat penting, untuk menghubungkan aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan di Belanda dan Indonesia,” ujarnya saat pembukaan Indonesia-Netherlands JWG on HES, Senin, 13 Februari 2017 di Jakarta.

Pengetahuan dan hasil dari berbagai aktivitas kerjasama nantinya akan didiseminasikan melalui berbagai konferensi, seminar, simposium, pameran dan kegiatan lainnnya. (bud)

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *