KADO AKHIR TAHUN, SINERGI BEA CUKAI , POLRI , DAN BNN UNGKAP TANGKAPAN NARKOTIKA, MIRAS ROKOK ILEGAL

img-20161223-wa0063

Suaraheadline – Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta menggelar acara pemusnahan hasil penindakan di Kantor Pusat DJBC, Jumat (23/12). Barang-barang yang dimusnahkan adaiah barang hasil penindakan Kantor Witayah Bea Cukai Jakarta yang terdiri dari 28.787 botoi miras, 510 batang cerutu, dan 3,32 juta batang rokok iiegai dengan potensi kerugian negara mencapai Rp. 12,15 mitiar. Ini merupakan pemusnahan yang kedua di tahun 2016. setelah sebelumnya Kantor Wilayah Bea Cukai Jakarta juga melakukan pemusnahan di buian Juni 2016.

Pada Konferensi Pers di Kantor Pusat Bea Cukai tersebut, Bea Cukai Kantor Pos Pasar Baru dan Bea Cukai Jakarta bersama BNN juga mengungkap 41 kali penindakan Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor (NPP) periode Januari s/d Desember 2016 sebanyak total 52.145 butir, 6.742 kg, den 5 keping. Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menjeiaskan bahwa NPP tersebut berasal dari beberapa negara, seperti Amerika, Inggris, Belanda, Jerman, China, Taiwan, India, dan Myanmar. Modus yang sering digunakan yaitu melalui barang kiriman pos dan Perusahaan Jasa Titipan (PJT).

Dalam pemusnahan tersebut, termasuk juga ikut dimusnahkan barang-barang iiegat hasii penindakan Bea Cukai Kantor Pos Pasar Baru periode tahun 2015 hingga 2016, diantaranya berupa produk kosmetik, berbagai macam suplemen dan obat-obatan, sex toys dan barang-barang mengandung unsur porno‘grafi, tetepon selular, minuman keras, pakaian. serta rokok ilegai sejumiah 6.033 item barang seniiai Rp 138 Juta.

Sri Muiyani Indrawati, menerangkan bahwa miras dan rokok ilegal yang dimusnahkan merupakan barang-barang yang melanggar Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Cukai. “Miras dan rokok ini kami tindak karena tidak dilekati pita cukai, dilekati pita cukai palsu, pita cukai bekas, dan pita cukai yang bukan peruntukannya. Atas penindakan ini, Kementerian Keuangan meiaiui Bea Cukai turut berperan mengamankan penerimaan negara di bidang cukai dan sektor industri daiam negeri,” ujamya.

Sri Mulyani menambahkan, barang-barang iiegat tersebut berasal dari pihak-pihak yang tidak mematuhi peraturan, sehingga berdampak pada kerugian di bidang sosial dan ekonomi, dimana akan timbul persaingan usaha yang tidak sehat dengan pengusaha yang taat pada ketentuan perundang-undangan di bidang kepabeanan dan cukai.

Selain itu, Kantor Peiayanan Utama Bea Cukai Tanjung Priok bekerja sama dengan Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Potres Petabuhan Tanjung Prick juga berhasii menangkap satu kontainer 40 feet miras ilegai pada Rabu (21/12) yang diimpor oleh PT. SPMB, yang merupakan importir produsen. Modus yang dilakukan adalah dengan membuat misdeclaration/pemberitahuan yang tidak benar. Barang diberitahukan sebagai parts of elevator, namun kedapatan miras jenis soju sebanyak 36.400 botol asat Korea Setatan. Saat ini kasusnya tengah ditangani oleh Bea CukaiTanjung Priok dan telah ditetapkan dua orang tersangka yaitu MZ selaku Direktur dan SR seiaku Marketing PT. SPMB.

Setiap tahunnya, pemberantasan miras dan rokok ilegal yang dilakukan oieh Bea Cukai: semakin meningkat secara signifikan. Jumlah penindakan Bea Cukai secara nasionat Sepanjang tahun 2016 sebanyak 1.205 kali penindakan miras itegal dan 2.248 kai penindakan rokok ilegai. Jumiah ini meningkat dari tahun sebelumnya. dimana pada tahun 2015 Bea Cukai menindak 967 kasus miras ilegal dan 1.232 kasus rokok ilegal Atas penindakan rokok dan miras ini, Bea Cukai juga turut berhasil menjalankannya fungsi sosial di masyarakat Keberhasilan seluruh tangkapan ini juga tak iepas dari kerja sama yang baik antara Bea Cukai, BNN, Polri,  TNI,  Kejaksaan serta kementerian dan instansi terkait lainnya. ( Bud)

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *