Edward Basilianus Harapkan Dukungan Untuk Etalase Jamu Pada Peluncuran Etalase Obat dan Vaksin 2023 Kemenkes RI

SuaraHeadline.com Jakarta – Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Kunta Wibawa Dasa Nugraha melakukan peluncuran Etalase Elektronik Sektoral Kesehatan untuk obat dan vaksin di tahun 2023 pada Rabu (19/10) di Jakarta. Hal ini merupakan upaya Kementerian Kesehatan untuk menyediakan kebutuhan akan obat-obatan dan vaksin secara cepat dan tepat. Sebagai upaya mewujudkan Transformasi Kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

“Dengan adanya katalog elektronik ini, proses pengadaan lebih transparan dan terbuka sehingga akan menciptakan iklim usaha yang kompetitif, mendorong pengembangan mutu produk dengan harga yang wajar, yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan kinerja mitra Pelaku Usaha Dalam Negeri”.

Pada sesi dialog tersebut, Edward Basilianus, SE., M.M., CEO dan Founder at Nucleus Farma yang juga merupakan salah satu pengurus GP Jamu Pusat, menyampaikan keberadaan produk jamu yang belum mendapat tempat di etalase obat dan vaksin 2023. Hal ini diharapkan oleh Edward Basilianus agar mendapat perhatian Kemenkes, dikarenakan tanaman obat yang dimiliki Indonesia sangat berpotensi untuk dikembangkan karena negara kita merupakan salah satu megabiodersity di dunia dan saat ini kebutuhan produk berbahan herbal yang semakin meningkat serta diminati masyarakat. Nucleus Farma telah mengembangkan obat natural dan suplemen kesehatan dari bahan alami lokal asli dari Indonesia, sebagai kontribusi dalam bidang dunia kesehatan dengan menyediakan obat bahan herbal yang alami dan berkhasiat untuk kesehatan.

Di tempat yang sama, Ketua Umum GP Jamu, Dwi Ranny Pertiwi Zarman, mengatakan pengobatan tradisional Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan ramuan jamu. Jamu di Indonesia sudah ada sejak tahun 1300 dan merupakan minuman bersejarah dengan berbagai khasiat untuk menjaga kesehatan, bahkan menyembuhkan berbagai penyakit. Dan pengobatan tradisional sudah diakui oleh WHO, badan kesehatan PBB. WHO menunjukkan kepedulian terhadap pengembangan obat tradisional dengan mengeluarkan buku panduan Metodologi Penelitian dan Evaluasi terhadap pengobatan tradisional.

“Kita harapkan produk-produk farmasi yang telah dibuat dalam negeri mendapatkan prioritas dalam pengadaan barang dan jasa, langkah ini untuk mencapai kemandirian industri alat kesehatan lainnya dan mendukung agar alkes produksi UMKM bisa menguasai pangsa pasar dalam negeri,” tutup Sekjen Kemenkes RI.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *