Binus University Tetapkan Prof Dr Engkos Achmad Kuncoro Sebagai Guru Besar

SuaraHeadline.com Jakarta – Sumbangsih semua pihak dalam pengambilan keputusan dan menikmati hasil dari kerjasama ini. Bagaimana pemilik bisnis atau platform, investor, pekerja, multi pihak, dengan memiliki prinsip koperasi bersama-sama membangun dan tumbuh bersama”.

Hal tersebut menjadi salah satu poin yang ditekankan oleh Prof. Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M. dalam orasi ilmiah bertajuk “Platform Cooperative as a Business Model: An Innovation toward a Fair Sharing Economy in Indonesia” .

Prof. Kun, panggilan akrabnya, menggagas Koperasi Multi Pihak yang mengutamakan
aspirasi atau kebutuhan bersama, menentukan kelompok kepentingan dan dampak organisasi, dan mengakui keterikatan di antara keduanya. Koperasi ini dinamakan juga Koperasi Solidaritas. Hubungan sosial yang terbentuk atas rasa saling percaya dan nilai bersama adalah menjadi modal dan landasan yang dibutuhkan untuk menjalankan model bisnis tersebut.

Prof. Kun merekomendasikan untuk mempertimbangkan Koperasi Multi Pihak
sebagai salah satu model bisnis yang dikembangkan ke depannya, Karena memiliki
berbagai kelebihan:
1. Memberikan nilai tambah lebih jangka panjang bagi konsumen, pekerja, pemilik,
dan seluruh stakeholder.
2. Koperasi lebih produktif dibandingkan usaha konvensional.
3. Pengambilan keputusan yang demokratis dan kepemilikan bersama atas platform
yang dikelola.
4. Mekanisme pengendalian proses kerja dilaksanakan berdasarkan prinsip kerja
sama.
5. Akses informasi dan data dikelola bersama oleh anggota dan manajemen.
6. Saat ini, Indonesia juga belum memiliki kejelasan hukum mengenai definisi
hubungan kemitraan di perusahaan platform.
7. Pekerja lebih sering terlibat dalam perusahaan, memiliki kepercayaan yang tinggi, dan lebih efektif dalam berbagi pengetahuan.

Prof. Kun juga menawarkan 3 hal yang dapat diterapkan dalam mengembangkan
Koperasi Multi-pihak:
• Digital tranfoermasi di Koperasi
• Mendirikan platform Koperasi yang baru di semua sistem ekonomi
• Koperasinisasi perusahaan swasta yang sudah ada

Prof. Kun menambahkan, peran perguruan tinggi dalam menyiapkan sumber daya
manusia yang unggul dalam bidang technopreneur berdaya saing. Perguruan tinggi harus mampu melahirkan generasi muda berkarakter dan berdaya saing tinggi yang
nantinya akan menjadi game changer di tengah tantangan dan perubahan. Talenta ini juga berperan penting dalam proses transformasi ekonomi digital.

Peran lain yang dapat dimainkan oleh perguruan tinggi adalah membangun Pusat
Inkubator Teknologi Informasi. Inkubator bisnis teknologi informasi adalah program
atau fasilitas yang dibangun dengan tujuan untuk mengembangkan dan mempercepat pertumbuhan bisnis startup dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis teknologi informasi. Menjadi Guru Besar Untuk Kontribusi Yang Lebih Besar Bagi Masyarakat.

Prof. Kun merupakan Guru Besar Tetap yang ke lima belas yang dikukuhkan BINUS UNIVERSITY. Upacara Pengukuhan dilakukan pada Sidang Terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat dan Rektor BINUS UNIVERSITY, Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M. serta dihadiri Dewan Guru Besar dan Guru Besar Tamu, Pimpinan BINA NUSANTARA, keluarga, dan tamu undangan.

Dua puluh tujuh tahun adalah perjalanan karir yang Prof. Kun lalui untuk menjadi
Guru Besar. Beliau memiliki latar belakang yang kuat dan pengalaman dalam bidang
koperasi dan manajemen perguruan tinggi karena menjadi tim ahli pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dalam hal riset dan publikasi ilmiah, Beliau banyak memfokuskan pada bidang manajemen strategis dan telah terpublikasi pada jurnal nasional maupun
internasional.

“Dengan pencapaian ini, tentunya saya berharap bisa mengkontribusikan ilmu yang
saya tekuni, yaitu Ilmu Manajemen terhadap masyarakat, insitusi tercinta Universitas
BINA NUSANTARA, Saya juga ingin mendorong rekan-rekan dosen muda untuk terus maju dan berprestasi dalam rangka membina dan memberdayakan masyarakat sesuai dengan Visi BINUS 2035”, tutur Prof. Kun atas harapannya.

Komitmen Membina dan Memberdayakan Masyarakat Melalui Kolaborasi Dengan Universitas Padjajaran sebagai bagian dari langkah strategis mewujudkan visi BINUS 2035 “A World class University, fostering and empowering the society in building and serving the nation”, BINUS UNIVERSITY terus meningkatkan kualitas pendidikan melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti Pemerintah, partner industri, bahkan perguruan tinggi baik nasional maupun internasional.

Dalam perhelatan Pengukuhan Guru Besar Prof. Kun, dilakukan juga Penandatangan
Nota Kesepahaman antara BINUS UNIVERSITY dengan Universitas Padjajaran. Lingkup kerjasama dalam bidang Catur Dharma Pendidikan (pengajaran, penelitian,
pengabdian masyarakat, serta pengembangan diri) dalam bentuk program Joint/Double Degree yang akan dikelola bersama.

“Sudah banyak kerjasama yang dilakukan antara BINUS dengan Unpad melalui NUNI,
namun hari ini ditingkatkan untuk lebih memantapkan langkah-langkah kerjasama
ke depan. Harapannya dapat memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat
terutama untuk memberikan layanan pendidikan yang lebih baik,” tegas Prof. Harjanto selaku Rektor BINUS UNIVERSITY.

Senada dengan yang disampaikan Prof. Harjanto, Rektor Universitas Padjajaran –
Prof. Dr. Rina Indiastuti, S.E., M.SIE. juga optimis kerjasama ini dapat memberikan
pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

“Kami di UNPAD memantapkan untuk memberikan layanan pendidikan secara hybrid dan bagaimana mencetak sumber daya manusia unggul untuk menyambut Indonesia emas 2045. Kami (bersama BINUS) sepakat mengadakan model kolaborasi pendidikan dan riset untuk menjawab isu pembangunan bangsa di era disrupsi berskala global di jenjang Magister dan Double Degree atau Joint Degree,” tutur Prof. Rina.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *