EBITDA Meningkat, CP Prima Ekspor Makanan Hewan dan Boga Bahari ke Negara ASEAN

SuaraHeadline.com Jakarta – PT Central Proteina Prima Tbk (“Perseroan”) adalah pemimpin pasar dalam industri pakan ikan dan udang serta pengolahan hasil budidaya perikanan di Indonesia. Peningkatan EBITDA Perseroan dalam beberapa tahun terakhir, terus mendorong Perseroan untuk melakukan ekpansi usaha makanan boga bahari dan makanan hewan kesayangan, baik untuk pasar ekspor dan pasar domestik. Selain melayani permintaan akan produk-produk Pakan ikan dan udang, Perseroan juga didukung oleh kondisi pasar di mana tren permintaan akan produk boga bahari dan makanan hewan kesayangan untuk konsumsi masyarakat Indonesia terus menguat.

Hasil Kinerja Kwartal Pertama Tahun 2022 Sampai pada kwartal pertama tahun ini, Perseroan telah membukukan penjualan sebesar Rp1,987 triliun, meningkat 6?6 dari penjualan kwartal pertama tahun 2021 sebesar Rp1,878 trilliun. Pencapaian EBITDA pada kwartal pertama pada tahun 2022 mencapai Rp230 miliar, naik 106 dari Rp206 miliar pada tahun 2021. Peningkatan EBITDA ini melanjutkan tren perbaikan hasil kinerja Perseroan dalam beberapa tahun terakhir, di mana EBITDA pada tahun 2021 sebesar Rp953 miliar juga meningkat 1896 dari pencapaian EBITDA tahun 2017 sebesar Rp810 miliar.

Tantangan Bisnis
Namun demikian, Perseroan terus memantau berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja Perseroan, seperti faktor-faktor cuaca yang dapat mempengaruhi hasil budidaya, ketersediaan logistik, fluktuasi kurs mata uang, dan biaya bahan baku. Efek La Nina yang dimulai pada tahun 2020 tercatat sebagai salah satu faktor di mana curah hujan yang tinggi kerap terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Hal ini mempengaruhi kondisi budidaya perikanan di mana fluktuasi suhu menjadi tantangan tambahan bagi para pembudidaya agar level produktivitas hasil budidaya tetap terjaga. Oleh sebab itu, Perseroan berencana untuk meningkatkan program partnership dan menambah jumlah teknisi budidaya agar produktivitas para petambak tetap terjaga di tengah kondisi budidaya yang kian menantang.

Ekspansi Bisnis
Setelah menambah kapasitas pabrik pakan ikan apung dan pakan hewan kesayangan sebesar 40.000 ton per tahun pada tahun 2021, Perseroan saat ini sedang membangun unit produksi makanan boga bahari yang ditargetkan selesai pada penghujung tahun 2022. Unit pengolahan makanan boga bahari ini akan menambah kapasitas, Perseroan juga merintis masuk pasar ekspor di negara ASEAN, dengan adanya ekspor perdana makanan hewan kesayangan ke Brunei Darussalam dan makanan boga bahari ke Timor Leste. Kedua pasar ini berbeda dengan pasar ekspor yang berada di benua Eropa atau Amerika, karena ketersediaan logistik yang relatif lebih mudah didapat di tengah kondisi dunia saat ini.

Untuk mengukuhkan posisi sebagai Pemimpin Pasar di produk makanan hewan kesayangan, Divisi Petfood Perseroan kembali meluncurkan produk unggulan baru di segmen Makanan Anjing, dengan merek Rocco, yang diharapkan akan memberikan pilihan terbaik bagi komunitas Pecinta Anjing Indonesia.

Perseroan memproyeksikan penjualan Yan EBITDA di tahun 2022 akan stabil seperti dengan tahun 2021, walaupun pencapaian tersebut masih akan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain seperti kondisi budidaya, nilai tukar Rupiah terhadap kurs mata uang asing dan harga bahan baku pakan.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *