Satupena Akan Diskusikan Musik Dangdut Sebagai Kekayaan Budaya Bangsa

SuaraHeadline.com Jakarta – Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, akan mengadakan diskusi tentang musik dangdut, sebagai sebuah kekayaan budaya bangsa Indonesia. Hal ini mengingat tingkat popularitas dangdut dan intensitas penerimaan masyarakat yang sangat tinggi terhadap dangdut.

Obrolan Hati Pena #34 itu akan diadakan di Jakarta pada Kamis (14/4), pukul 20.00-22.00 WIB. Sebagai narasumber adalah Mohammad Shofan, Direktur Program Ma’arif Institute. Pemandu diskusi adalah Amelia Fitriani dan Elza Peldi Taher.

Menurut penyelenggara diskusi, dangdut adalah musik yang merakyat, dan selalu dilantunkan di berbagai tempat hingga berbagai acara. Penggemarnya tidak hanya kalangan orang tua, tetapi juga kalangan anak muda. Tak hanya kelas rakyat biasa, tetapi juga kelas menengah atas.

Ditambahkan, dangdut sudah menjadi “music of my country,” seperti terungkap dalam lirik sebuah lagu. Ini menunjukkan bahwa jenis musik ini sudah diakui keunikan serta keindonesian-nya.

Inilah alasan mengapa dangdut patut sekali “dirayakan” sebagai sebuah kekayaan budaya bangsa Indonesia. Melalui ajang kompetisi dangdut di sejumlah stasiun televisi, dangdut dipopulerkan kembali oleh para muda-mudi dari seluruh penjuru Indonesia.

Yang bisa dibahas lebih lanjut, bagaimana sejarah dari musik dangdut, sehingga dapat berkembang seperti saat ini? Mengapa ia tetap bertahan dan menjadi musik yang digemari ? Apa sumbangan dangdut bagi perkembangan musik Indonesia ?

Acara ini bisa diikuti melalui link zoom https://s.id/hatipena34 dan livestreaming melalui Youtube Channel: Hati Pena TV. Juga, Facebook Channel: Perkumpulan Penulis Indonesia – Satupena. Disediakan sertifikat bagi yang membutuhkan. #

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *