Denny JA: Kultur Ideal Jawa Barat Menyimpang Dalam Bentuk Intoleransi

SuaraHeadline.com Jakarta – Jawa Barat dikenal memiliki kultur dan norma yang diidealkan. Namun, dalam kenyataannya terjadi penyimpangan, berupa adanya sikap dan perilaku yang tidak toleran. Khususnya, dalam hal kerukunan beragama dan kekerasan atas nama agama.

Hal itu ditegaskan Denny JA, Ketua Umum Perkumpulan Penulis Indonesia, SATUPENA, dalam Webinar di Jakarta, Kamis malam (7/4). Webinar ini membahas “Dasar Filosofis Budaya Lokal Jawa Barat,” dengan narasumber pemerhati budaya Jawa Barat, Prof. Drs. Jakob Sumardjo.

Denny menjelaskan, ada kultur yang diidealkan di Jawa Barat. Seperti: Saling asih, berbagi kasih. Saling asah, berbagi pengetahuan. Saling asuh, saling menjaga dan merawat. Diharapkan, ujungnya akan tercipta masyarakat Sunda atau Jawa Barat yang harmoni dan bersifat kekeluargaan.

Namun, selalu hadir kultur yang menyimpang dari apa yang diidealkan. Ini terjadi pada sebagian masyarakat, baik minoritasnya ataupun mayoritasnya. “Yang terwujud tidak seperti yang ideal, bahkan bertentangan dengan yang diidealkan,” ujar Denny.

Denny menunjuk hasil riset Setara Institute pada 2019. Riset itu menyatakan, Jawa Barat adalah daerah yang paling intoleran dalam 12 tahun terakhir. Jabar paling intoleran dalam soal agama. Ini bertentangan dengan norma ideal saling asih, saling asah, saling asuh.

Data Setara Institute, dalam periode 2014-2019 di Jawa Barat terjadi 162 pelanggaran kebebasan beragama. Riset Setara Institute pada 2021 menyatakan, Depok (Jawa Barat) adalah kota yang paling tidak toleran. Riset LBH Bandung juga menunjukkan, pada 2005-2011 di Jawa Barat terjadi 383 kasus kekerasan atas nama agama.

Kementerian Agama merilis pada 2019, bahwa Indeks Kerukunan Beragama (IKB) di Jawa Barat masih jauh di bawah IKB nasional. “Angka IKB rata-rata nasional adalah 73,83 persen. Sedangkan IKB Jawa Barat cuma 68,5 persen,” ujar Denny.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *