Liverpool Juara Carabao Cup Setelah Kalahkan Chelsea

SuaraHeadline.com Jakarta – Liverpool sukses meraih gelar Piala Liga Inggris (Carabao Cup) usai mengalahkan Chelsea lewat drama adu penalti dengan skor 11-10 dalam partai final Carabao Cup 2021/22 yang digelar di Wembley, Senin (28/2/2022) dini hari WIB.

Kedua tim bermain imbang tanpa gol selama 90 menit. Pada babak perpanjangan waktu 2×15 menit pun, tidak ada gol yang tercipta. Yang ada VAR malah menganulir empat gol di laga ini, tiga untuk Chelsea dan satu untuk Liverpool.

Pertandingan harus dituntaskan lewat adu penalti dan seluruh penendang berhasil menunaikan tugasnya hingga babak sudden death. Ketika kedua kiper harus maju sebagai eksekutor, LIverpool jadi pemenang setelah tembakan Kepa Arrizabalaga melambung ke atas mistar.

Liverpool berhak atas trofi kesembilan di Carabao Cup atau biasa disebut Piala Liga Inggris, sekaligus jadi yang pertama untuk mereka sejak kemenangan di musim 2011/2012.

Pada laga ini, Chelsea memperoleh peluang emas lebih dahulu lewat sontekan Christian Pulisic meneruskan crossing Cesar Azpilicueta. Sayang, upayanya masih bisa dimentahkan Caoimhin Kelleher.

Liverpool ganti mendapatkan peluang ketika Trent Alexander-Arnold mengirim crossing terukur ke kotak penalti Chelsea. Namun, sundulan Sadio Mane masih tidak mengenai sasaran.

Setengah jam laga berjalan, Mane kembali mendapatkan peluang emas. Berawal dari tendangan jarak jauh Naby Keita yang masih bisa diblok Edouard Mendy, bola rebound coba dicocor Mane. Namun, Mendy lagi-lagi melakukan penyelamatan gemilang.

Menit ke-40, giliran peluang Azpilicueta yang gagal menjadi gol. Pun demikian dengan akzi Mason Mount. Skor imbang 0-0 pun bertahan hingga turun minum.

Chelsea langsung bermain menyerang begitu paruh kedua dimulai. Meski begitu, mereka masih kesulitan untuk memaksimalkan peluang yang didapat, akibat rapatnya pertahanan Liverpool.

Peluang emas didapatkan The Blues pada menit ke-50. Mason Mount menerima bola dari Pulisic dan melepaskan tembakan. Sayang, sepakannya melambung ke atas mistar. Liverpool kemudian berhasil memasukkan bola ke gawang Chelsea pada menit ke-67. Namun, setelah memeriksa VAR, wasit menganulir gol Joel Matip tersebut, karena terjadi offside terlebih dahulu. Setelah itu, giliran Chelsea yang berhasil menggetarkan gawang Liverpool pada menit ke-78. Tetapi, sekali lagi VAR mengintervensi dan menganulir gol Havertz karena offside.

Memasuki fase akhir waktu normal, kedua tim berusaha untuk mencari gol. Liverpool nyaris unggul pada menit ke-86. Namun, serangan Matip belum menemui sasaran dan laga berlanjut ke babak tambahan waktu.

Di babak tambahan waktu, Chelsea kembali sempat mencetak gol, kali ini lewat aksi Romelu Lukaku. Namun, lagi-lagi bendera hakim garis sudah terangkat karena striker asal Belgia itu berada dalam posisi offside.

Di paruh kedua, Havertz sekali lagi membobol gawang Kelleher. Namun, sekali lagi hakim garis mengangat bendera tanda offside. Pemenang pun harus ditentukan lewat adu penalti.

Sesaat sebelum extra time berakhir, Thomas Tuchel memasukkan Kepa Arrizabalaga untuk menggantikan Mendy. Kepa mendapat kepercayaan untuk mengawal gawang Chelsea di babak adu penalti.

Sayang, Kepa justru menjadi biang kekalahan Chelsea. Menjadi penendang ke-11, tendangan kiper asal Spanyol itu malah melambung tinggi. Liverpool pun keluar sebagai juara.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *