Resign dari Kantoran, Sukses Membawa Resep Mertua ke Level Baru: Kisah di Balik Nikmatnya Rendang ‘Andung Titi’ oleh Rina Anggraini

SuaraHeadline.com – Dari marketing korporat ke wirausaha kuliner sukses? Ya, itulah langkah berani yang diambil oleh Rina Anggraini, pemilik Rendang Andung Titi (RAT). Berawal dari kebosanan pada rutinitas kantor, ia memutuskan untuk ‘menjual’ masakan Padang sang mertua. Hasilnya? Rendang, dendeng, dan cumi andalan mereka kini jadi langganan artis hingga ‘teman’ traveling ke luar negeri, bahkan bekal andalan untuk Pergi Haji dan Umroh!

Di tengah hiruk pikuk tren makanan modern, hidangan klasik otentik seperti masakan Padang tetap jadi juara di hati dan lidah orang
Indonesia. Namun, untuk benar-benar menaklukkan pasar, dibutuh resep rahasia dari dapur rumahan yang tak tertandingi.

Inilah kunci sukses di balik Rendang Andung Titi (RAT), sebuah brand yang lahir dari ide sederhana setelah sang pendiri memutuskan untuk meninggalkan karier korporatnya.”Dulu saya bekerja di perusahaan dan menjabat sebagai Marketing. Setelah beberapa waktu, saya mulai merasa jenuh,” ungkap Rina Anggraini.

Kebosanan pada rutinitas kantor memicu sebuah gebrakan untuk mencari peluang baru. Beruntung, ia memiliki inspirasi dan modal utama yang amat berharga di rumah, yaitu kemampuan memasak luar biasa dari sang ibu mertua.

“Kebetulan ibu mertua saya hobi memasak. Dari situ muncul ide bisnis. Saya bilang ke Mama (mertua), ‘Ma, kita jual yuk masakan Mama ini semua!'” kenangnya. Namun, ia tak lantas menjualnya begitu saja. Ia memutuskan untuk turun tangan, belajar memasak sendiri resep turun-temurun sang mertua, memastikan setiap masakan memiliki cita rasa otentik yang sama.

“Semua menu, mulai dari meracik bumbu hingga proses memasak, adalah murni hasil tangan saya sendiri,” tegas Rina, menekankan dedikasi personalnya dalam menjaga kualitas dan keaslian rasa setiap produk RAT.

Nama brand ini sendiri menyimpan kisah hangat dan penuh kasih. “Mengapa nama ‘Andung Titi’? Nama ini adalah sebutan dari cucu-cucunya ke Mama. ‘Andung’ artinya Nenek, dan ‘Titi’ adalah panggilan singkat nama mertua saya,” jelasnya.

Nama ini adalah sebuah penghargaan. “Karena ini benar-benar resep dari Mama Titi, jadilah saya berikan brand ‘Rendang Andung Titi’,” ungkapnya.

Kualitas Adalah Strategi Marketing Terbaik
Di awal berdiri, RAT membuktikan bahwa kualitas adalah strategi marketing terbaik. Mereka tidak mengeluarkan biaya besar untuk promosi atau endorsement.
“Awalnya saya hanya memberikan sample ke lingkungan terdekat dan ke customer-customer saya dulu. Ternyata dari mulut ke mulut saja jangkauannya bisa meluas,” ujar Rina.

Kekuatan rasa ini bahkan menarik perhatian sejumlah selebgram dan artis yang rutin melakukan order. “Alhamdulillah, kami belum pernah menggunakan media atau endorse untuk mengiklankan produk.”

Kualitas yang prima menjadi prinsip yang tak bisa ditawar. Untuk menjaga rasa yang sudah memikat, Rina menekankan pentingnya bahan baku nomor satu. “Pastinya kita harus menggunakan bahan-bahan berkualitas. Seperti daging harus yang fresh, dan bumbu-bumbu rempah kualitas No. 1. Walaupun masih UMKM rumahan, kualitas kami seperti masakan restoran premium,” tegasnya.

Loyalitas pelanggan menjadi bukti nyata keunggulan rasa RAT. “Pelanggan saya sejak awal order sampai saat ini selalu Repeat Order, beli lagi, beli lagi. Makanan kami kan masakan Padang ya, yang banyak disukai lidah kita,” katanya.

Saat ditanya menu andalan, Rina menyebutkan empat best seller yang kini menjadi primadona. “Yang pasti Rendang kami. Selain itu, Dendeng Lambok dan Dendeng Batokok Ijo.”

Ia juga menyoroti satu menu baru yang menjadi favorit karena ketahanannya. “Dendeng Kering Balado. Ini best seller karena praktis, kering, dan sangat cocok dibawa Traveling, bahkan sering dijadikan bekal wajib bagi pelanggan kami yang akan Pergi Haji dan Umroh karena ketahanannya dan cita rasanya yang mampu mengobati rindu masakan Indonesia di tanah suci.”

Tak heran, produk RAT ini seringkali menjadi bekal andalan yang dibawa terbang oleh para pelanggan hingga ke Luar Negeri, menjadikannya teman setia di perjalanan.
Meskipun saat ini penjualan masih fokus pada pemesanan langsung melalui WhatsApp, pendiri RAT memiliki visi besar ke depan. “Visi dan harapan saya, pelanggan saya tetap setia dengan produk RAT, terus order dan order lagi,” ujarnya.

Ia juga berharap mimpinya untuk membangun toko fisik akan segera terwujud. “Saat ini belum ada planning pasti, tapi semoga nanti dimudahkan untuk kami buka store-nya. Aamin.”

Kisah Rendang Andung Titi adalah inspirasi bahwa warisan resep rumahan, jika dikelola dengan kualitas, passion, dan strategi yang jujur, bisa menjadi pintu gerbang menuju kesuksesan.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *