SuaraHeadline.com Jakarta – Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, meminta partai politik meningkatkan inovasi dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya Partai Golkar, partai dimana kader terbaik Golkar ini bernaung. Stigma Partai yang tua dan usang harus bisa diganti mengikuti perkembangan zaman, apalagi trend pemilih muda cenderung semakin mendominasi populasi.
“Tanggung jawab dan peranan partai politik dalam pembangunan harus di kedepankan, dalam upaya memperkokoh tatanan sosial, masyarakat, dan kebangsaan, seluruh elemen partai politik harus melakukan inovasi dan pengembangan diri,” ungkap Bambang Soesatyo saat membuka diskusi publik Akselerasi Parpol untuk Indonesia Maju yang di inisiasi oleh PERMATA GOLKAR bertempat di Kartika Chandra Jakarta, pada Kamis (31/10/2019).
Bambang Soesatyo juga mengingatkan partai politik harus mengikuti perkembangan teknologi dan zaman saat ini, untuk membangun Indonesia mengikuti perkembangan negara maju dan berkembang lainnya. Menurutnya perkembangan ekonomi dan sosial saat ini didukung dari kemajuan dunia digital dan media daring. Hal ini membuat kegiatan ekonomi dan sosial menjadi efesien dan fleksible di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
Ketua WanTimPres RI, Prof Sri Adiningsih, menguatkan bahwa Peran Partai Politik tidak bisa dinafikan karena memiliki struktur sampai desa untuk berbuat banyak pada masyarakat sekaligus mengawal jalannya kebijakan pemerintah. Perbaikan SDM adalah kata kuncinya. Orang-orang politik ini mempunyai ruang yang cukup untuk lebih banyak berbuat karena salurannya banyak, baik melalui eksekutif maupun legislatif.
Kesenjangan teknologi masih menjadi tugas besar kita semua, karena Revolusi Industri 4.0 masih bisa kota besar. teknologi mengefektifkan kerja dan mengefisienkan biaya dalam banyak sektor, juga termasuk optimalisasi ekonomi bangsa. Jangan terjebak dalam perang dagang Cina-Amerika, Indonesia harus terdepan mengambil peran atau keuntungan dari tragedi perang dagang. karena posisi geopolitik dan geostrategik kita yang menguntungkan, ujar Prof Sri Adiningsih yang juga merupakan Guru Besar UGM ini.
Dina Hidayana, Politisi Muda Golkar, menyampaikan bahwa Akselerasi Partai Politik untuk Indonesia Maju sangat penting untuk menjadi diskursus para pegiat politik dan seluruh elemen bangsa, karena kemajuan peradaban dapat semakin berkualitas dengan upaya-upaya perbaikan tanpa henti. Tanggung jawab Parpol semakin berat seiring dengan tantangan global dan target Indonesia untuk segera melangkah jauh menuju Indonesia Maju. Jangan sampai Indonesia turun kelas dari negara berkembang, hanya karena ketidakpedulian kita sebagai anak bangsa untuk ikut mengawal kebijakan pemerintah dan proses-proses berdemokrasi yang sehat, ujar Dina Hidayana yang juga merupakan salah satu inisiator PERMATA GOLKAR ini.
Pembicara lain, Ray Rangkuti, menekankan perbaikan sistem mutlak dilakukan, agar para penjahat tidak bisa berpesta, agar orang miskin mendapat ruang pembelaan yang besar. Penempatan orang-orang terpilih di kabinet, mengandung misteri tersendiri karena tidak terbaca _the right man on the right place_. Perlu menunggu setidaknya setahun untuk evaluasi, meskipun dalam 100 hari pertama sudah bisa nampak kinerja masing-masing pembantu presiden.
Effendi Ghozali, mengatakan, perempuan harus menjadi ujung tombak perjuangan, karena sejarah membuktikan bahwa perempuan selalu ada menjadi penguat warna dari racikan demokrasi. Perempuan-Perempuan berkualitas harus tampil dan ditampilkan untuk mempercepat pencapaian Indonesia Maju.
Tampak Hadir dalam Diskusi Politik ini Anggota DPPRI, Anggota DPRD/DPD, Perwakilan Lintas Partai, Kaukus Perempuan dan Mahasiswa.
Emmalia Natar, Panitia Diskusi menginformasikan kepada tamu undangan bahwa Permata Golkar melaksanakan diskusi ini karena menyadari bahwa tanggung jawab seluruh multistakeholder untuk mewujudkan Indonesia Maju, terutama Partai Politik sebagai perwujudan demokrasi.