SAPUHI Tolak Rekam Biometric Operator VFS Tasheel Yang Dinilai Belum Siap

SuaraHeadline.com Jakarta – Sejak diberlakukan Oktober 2018 lalu, hingga saat ini banyak pihak yang menilai perekaman biometric oleh VFS Tasheel justru memperlambat dan mempersulit kepengurusan visa para jamaah, salah satunya disampaikan SAPUHI (Sarikat Penyelenggara Umroh Haji Indonesia) yang secara tegas mengkritik serta menolak perekaman biometric VFS Tasheel.

Terkait penerapan rekam biometric dalam kepengurusan visa umroh, pemerintah Saudi melalui pihak KBSA (Kedutaan Besar Saudi Arabia) telah menunjuk langsung VFS Tasheel sebagai operator perekaman biometric untuk Indonesia.

Dalam jumpa pers yang digelar siang tadi (Kamis 7/2) di Kantor Pusat SAPUHI di Jakarta Selatan, Ketua Umum SAPUHI Syam Resfiadi menyampaikan penolakan atas pemberlakuan rekam biometric oleh VFS Tasheel dengan beberapa alasan.

Dari segi lokasi, pertama lokasinya tidak strategis dan sulit dijangkau, kedua kantor VFS Tasheel hanya tersedia dibeberapa daerah saja di Indonesia atau belum merata, dan terakhir struktur wilayah Indonesia yang luas dan terdiri dari pulau-pulau menyebabkan kendala tersendiri penerapan rekam biometric tersebut.

“Saran kami, sebaiknya VFS Tasheel akan tetap beroperasi di Indonesia, maka hanya perlu satu office operational, yakni di bandara internasional. Dengan kata lain,rekam biometric ini bukan menjadi salah satu persyaratan penerbitan visa umrah dan diambil setelah terbitnya visa umroh,” jabar Syam.

Syam menjelaskan, sejumlah alasan yang mendasari penolakan pihaknya (SAPUHI) tersebut diantaranya, pertama dari segi lokasi, sarana prasarana, peralatan, SDM,dll.

Tak hanya segi lokasi, minimnya sarana dan prasarana, peralatan, serta tenaga SDM yang mumpuni juga menjadi masalah bagi pelayanan kepengurusan visa jamaah, tambah Syam.

“Hal-hal yang lain yang menurut kami sangat urgent dan diperhatikan pihak VFS Tasheel dan butuh perbaikan diantaranya :

Jumlah antrian yang panjang dan memakan waktu dalam proses perekaman, kemudian adanya perubahan USER ID yang dilakukan tanpa kordinasi dan lambatnya respon staff VFS Tasheel, dan terakhir sistem appointment VFS yang sering kali terjadi gangguan,” tutup Syam.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *