SuaraHeadline.com Jakarta – Hsin Wu Technology University membantah adanya pemagangan ilegal terhadap mahasiswa Indonesia dan dugaan eksploitasi manusia. Pemberitaan tersebut benar-benar bertentangan dengan kenyataan di lapangan.
Untuk itu, Hsin Wu Technology University memprotes keras berita tersebut, dan berharap dukungan dari semua pihak, agar mahasiswa intemasional berkesempatan merasakan kehangatan persahabatan Taiwan, jangan sampai memperburuk citra kebijakan New Soutbound Policy.
“Kami menyatakan bersungguh sungguh mengelola kampus dengan benar dan tidak akan membiarkan propaganda palsu yang merusak kebijakan New Southbound Polisi yang akan menghancurkan reputasi Taiwan di mata dunia internasional,” ujar President National Taiwan University Indonesian Alumni Association, Josua Andrea dalam beberapa hari ini.
Untuk itu, pihaknya mewakili Hsing Wu Technology University memberikan bantahan sebagai berikut :
1. Proses seleksi dan pendaftaran dilaksanakan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan sekolah yang menjadi partner di Indonesia, kami telah memberikan penjelasan kepada seluruh siswa bersama staf pemerintah daerah Indonesia dan melaporkan kepada Gubemur Bangka. Demikian pula Gubemur telah mengunjungi para mahasiswa di Taiwan dan menyatakan puas dengan program kerjasama ini. Pihak sekolah juga sudah memberikan konferensi pers secara resmi kepada media di Indonesia.
2. Mahasiswa baru tidak melakukan pelanggaran dalam pemagangan, dan tuduhan tersebut sangat tidak mendasar dimana: mahasiswa dilaporkan telah melanggar
peraturan pada tahun pertama perkuliahan. Selain liburan musim dingin dan musim panas, mahasiswa beketja dalam kelompok tidak lebih dari 20 jam per minggu, dan semuanya telah sesuai dengan prosedur yang diperlukan dalam pengajuan ijin kerja, asuransi kesehatan dan tenaga kerja, demikian pula kampus telah mengatur transportasi antar jemput mahasiswa. Tahun ke dua perkuliahan telah diatur sistem pemagangan. Mahasiswa tidak pemah dieksploitasi, dan sangat tidak masuk akal bagi mahasiswa untuk memasang sebanyak 30 ribu label dalam 10 jam per hari. Semua tercatat dalam absensi kehadiran dan dikuatkan dengan slip gaji yang diterima selama bekerja.
3. Tuduhan terhadap perlakuan mahasiswa sangat tidak beralasan: Setelah mengetahui pemberitaan ini, sebagian besar mahasiswa merasa sangat tidak nyaman dan tidak memahami mengapa media dapat memutar balikkan fakta serta membuat pemberitaan yang bertentangan dengan kondisi mahasiswa dimana pemberitaan tersebut menunjukkan bahwa seluruh siswa akan keluar dari perkuliahan. Padahal seteIah kejadian ini, seluruh mahasiswa menyampaikan pendapat mereka ke kampus.