Jadi Ancaman Persatuan Umat, Tolak Politisasi Masjid

IMG_20180708_101404-390x292

Suaraheadline.com Bekasi – Maraknya narasi politik praktis yang disampaikan di dalam masjid oleh beberapa kalangan politisi dan pemuka agama menjadi salah satu momok tersendiri bagi masyarakat, khususnya dalam merajut persatuan dan kesatuan.

Perbedaan pilihan politik di kalangan jamaah sangat rentan terjadinya gesekan dan konflik, dan inilah yang menjadi salah satu perhatian serius bagi banyak kalangan.

Menurut Ketua DKM Masjid Jami’ Baitul Mustaqin Bekasi, Abdurahman Wahid mengatakan bahwa politisasi masjid sangat tidak dibenarkan dan menjadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan antar umat Islam sendiri.

“Pada pelaksanaan Pilkada kemarin berjalan damai dan berharap hingga Pilpres 2019 tetap berjalan damai, dan saya mengingatkan agar jangan ada pihak-pihak yang menjadikan masjid pusat politik praktis,” kata Abdurahman Wahid di Masjid Baitul Mustaqin, Jalan Sultan Agung, Medan Satria, Kota Bekasi, Sabtu (7/7/18).

Dia juga ingin masyarakat cerdas memilih pemimpin dan berharap tingkat partisipasi masyarakat dalam Pilpres 2019 makin besar.

“Kami sejak dulu mengajak masyarakat tidak jadikan masjid sebagai pusat politik praktis dan politisasi,” tegas Abdurahman di hadapan 200 peserta.

Pada kesempatan yang sama, ust. Ali Ahlan mengatakan hal yang sama, karena kita mau melarang-larang tidak boleh ini, tidak boleh itu, kita tidak punya kewenangan, tidak punya otoritas untuk melarang-larang.

“Semua kembali kepada kita. Masjid ini kita mau jadikan apa? Yang jelas ini tempat suci, rumah Allah, tempat beribadah untuk berhubungan dengan Allah, di samping ada aktivitas-aktivitas yang bisa dilakukan di sana tapi tujuannya tetap adalah tempat beribadah, masjid milik bersama,” ujar ustad Ali.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *