Dukung Empat Martir Reformasi 98 menjadi Pahlawan Nasional

IMG-20180528-WA0036-310x232

Suaraheadline.com Jakarta – Reformasi sudah bergulir selama dua dekade dan sukses menghantarkan lndonesia bertransformasi dari sebuah negara tiran menjadi demokratis. Perubahan ini tidak gratis tetapi menelan biaya yang sangat mahai, hingga menelan nyawa anak-anak bangsa. “Setiap perubahan akan menelan korban” begituiah salah satu bunyi adagium dan itu bertaku pada Reformasi 1998 di Indonesia.

Empat mahasiswa Universitas Trisakti telah menjadi martir perubahan pada Mei 1998. Namun sangat disesalkan, bangsa ini selolah tak menghargai sejarah karena penuntasan kasus itu masih jauh dari selesai, sumir dan jauh dari kata adil. Padahal, gugurnya keempat mahasiswa pejuang reformasi ini telah mampu membawa bangsa ini memasuki gerbang perubahan memasuki rumah demokrasi seperti dewasa ini.

Empat pahlawan reformasi dan seiuruh elemen mahasiswa yang turun ke jalan pada waktu itu menyadari peran dan fungsinya sebagai “agent of change”. Mereka yakin, pengorbanannya tidak akan sia-sia, maka itu kami ikatan Alumni Universitas Trisakti memandang periu adanya sebuah penghargaan negara atas jasa besar keempat mahasiswa Trisakti yang gugur tersebut.

Gelar tanda jasa Pahlawan Nasional adalah hal yang amat pantas untuk disematkan, mengingat besarnya jasa-jasa mereka untuk bangsa. “Kepergian mereka telah memberikan pelajaran bagi seluruh rakyat lndonesia dan menjadi inspirasi bagi anak-anak muda, bahwa sebuah pengorbanan untuk negeri tidak akan pernah sia-sia,” kata Ahmad Kurniawan, Sekjend Ikatan Alumni Usakti sekaligus Ketua Umum Paperti 12 Mei 98.

Untuk mendukung agenda itu, kami menggelar Seminar Nasional “20 Tahun Reformasi”. Acara ini penting karena secara administrasif juga menjadi salah satu syarat untuk penganugerahan gelar pahlawan nasional oleh pemerintah. Acara ini selenggarakan pada hari Senin tanggai 28 Mei 2018 bertempat di Auditorium Gedung D lantai 8 Universitas Trisakti Jaian Kyai Tapa No.1, Tomang, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jakarta. Acara dimulai pada pukul 16.00 WIB dan akan dilanjutkan dengan buka puasa bersama.

Pembicara dalam seminar ini antara lain, Sekretaris Jenderal Kementerian Sosiai Hartono Laras, sejarawan Anhar Gonggong, Anggota DPR TB Ace Hasan Syadzily dan aktivis 98 Julianto Hendro Cahyono, Anton Aritonang dan Sarbini. Seminar akan dipandu oleh moderator Dorri Herlambang.

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *