Puncak Peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan Ke-53 Ditandai Dengan Tasyakuran dan Pagelaran Sendratari Kolosal Bertemakan ‘ Merangkai Asa’

IMG-20170428-WA0008

Suaraheadline.com Jakarta – Rangkaian peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan Ke – 53 berupa kegiatan malam tasyakuran sekaligus Acara Pagelaran Seni, Drama dan Tari ( Sendratari ) . Kegiatan Sendratari ini menyuguhkan keberagaman kebudayaan dari i beberapa penjuru tanah air diantaranya Batak, Jawa , Sunda , dan Maluku yang dikemas apik oleh instruktur dari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) selain itu juga telah diusulkan untuk dapat memecahkan Rekor MURI. Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan pembinaan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan ( WBP) dengan Berkesenian.

Tembang kejayaan Pemasyarakatan mengalun merdu membawa ke masa silam, saat bara semangat memperjuangkan sisi kemanusiaan mahluk ciptaan Tuhan yang “tersesat” terus berkobar. Aral melintang tidak pernah menjadi penghalang bagi Insan Pemasyarakatan yang menginginkan pulihnya hidup, kehidupan dan penghidupan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan.

Setiap momentum yang dicipta bersama, menjadi tonggak baru untuk terus memperbaiki perjuangan dalam mencapai satu tujuan, yang dibingkai dalam semangat kebhinekaan. Memang tidak pernah bisa sendiri. Bergandeng tangan saling menguatkan, akan mempercepat pencapaian.

Tapak-tapak pencapaian akan menjadi pijakan langkah selanjutnya, dan tetap terukir indah dalam perjalanan sejarah peradaban. Dan sejatinya hidup adalah bagaimana menemukan makna sebagai hamba ciptaan Tuhan Yang Maha Sempurna, selanjutnya meneruskan perjalanan dengan MERANGKAI ASA…

Aksi heroik diatas dikemas dalam Teater karya dari ratusan Warga Binaan Pemasyarakatan perwakilan Seluruh Indonesia seperti Tari Cakalele dari Rutan Labuha, Maluku Utara. Lapas Perempuan Semarang, Jakarta dan Tangerang, jakarta, lpp tangerang, Lapas Binjai Sumut, Lapas Subang Jawa Barat.

Dalam rangkaian HUT Lembaga Pemasyarakatan yang ke 53, bertempat di Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Kelas IIa Cipinang Jakarta Timur digelar Sendratari. Hadir dalam acara tersebut Menteri Hukum dan HAM bersama 11 Menteri Kabinet Kerja, Cak Nun dan juga Triawan Munaf.

Dalam sambutannya saat membuka Pergelaran kesenian tersebut, Menkumham Yasonna H Loaly menegaskan, bahwa Pergelaran Sendra Tari ini di pergelarkan oleh 328 Warga Binaan Pemasyarakatan, dan ini merupakan kegiatan puncak acara HUT Lembaga Pemasyarakatan, dimana para warga binaan mengekspresikan kreativitas mereka, meski tempat ini sempit, namun dengan semangat tinggi, mereka bisa berkreativitas seni tinggi serta meninjukkan adanya keinginan merubah hidup lebih maju.

Kepada seluruh jajaran Lembaga Pemasyarakatan, Yasona meminta untuk terus menggali Talenta-talenta Warga Binaan Pemasyarakatan serta membangun kerjasama seperti Institute Kesenian Jakarta, serta pihak ketiga lainnya.

Menkumhan juga mengaku prihatin, dimana WBP 50% adalah tersangkut masalah Narkoba, untuk itu jauhi penyalahgunaan Narkotika, juga jajaran Dirjenpas jangan sampai ada yang terlibat Narkoba, karena Narkoba merusak Generasi Bangsa, lakukan Rehabilitasi bagi pengguna, karena Ketergantungan narkoba sangat merusak kesehatan dan jiwa seseorang, untuk itu mari dorong agar pengguna bisa meninggalkan barang haram tersebut, masadepan warga binaan ada didepan mata mereka, raihlah cita-cita untuk kemajuan warga binaan, pintanya.

Yasonna H. Laoly juga berharap pergelaran kesenian ini juga dapat mendukung kepariwisataan Indonesia, teruslah berkreasi dan berkreativitas, gali terus seni budaya tradisi nusantara, karena Indonesia punya ribuan jenis tari dan seni lainnya, sehingga kalau turis inget Tari, berarti ingat Indonesia”, pungkas Yasonna.(Budi)

Posted by admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *