Suaraheadline Jakarta – Sekitar 200 atlet Special Olympics Indonesia (SOIna) pada hari ml berkumpul bersama di Sekolah Luar Biasa (SLB) Pembina tingkat Nasional di Jakarta. Bersama-sama dengan orang tua, guru, dan siswa sekolah umum. mereka berolahraga bersama dalam rangka memperingati hari Down Syndrome Sedunia yang diperingati setiap tanggal 21 Maret.
Kegiatan yang digagas oleh SOIna bersama Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI (Kemdikbud RI) ini diselenggarakan sebagai suatu bentuk kampanye untuk mengajak masyarakat agar menerima, menghormati dan menghargai para penyandang Down Syndrome.
Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat yang masih memberikan stigma negatif tentang Down Syndrome. Masih banyak masyarakat yang menganggap Down Syndrome adalah sebuah penyakit, bahkan kutukan. Tidakiarang yang menyamakan Down Syndrome dengan orang gila. Akibatnya, beberapa orang tua yang memiliki bayi Down Syndrome lantas menelantarkan bayinya. dan tidak iarang membunuhnya. Begitu pula saat orang tua yang membesarkan anak Down Syndrome menerima banyak ungkapan sinis yang merendahkan dan menyakiti perasaan keluarga.
SOIna telah membuktikan bahwa melalui pelatihan dan kompetisi olahraga secara rutin, selain dapat membentuk fisik yang sehat, para penyandang Down Syndrome dan Tunagrahita lainnya mampu menunjukkan keberanian, merasakan kebahagiaan dan memperlihatkan kemampuan, keahlian dan persahabatan dengan keluarga, sesama atleI: Special Olympics, dan juga masyarakat luas. Setiap ajang kompetisi Special Olympics tingkat dunia, baik musim panas maupun musim dingin. atlet-atlet SOIna selalu berhasil membawa pulang medali emas. Bahkan SOIna saat ini telah memiliki seorang Down Syndrome yang menjadi juru kampanye global (International Global Mesenger) Special Olympics Internasional. Ia adalah Stephanie Handojo.
Melalui kegiatan ini, SOIna ingin mengajak masyarakat untuk lebih sadar bahwa anak-anak Down Syndrome sama dengan anak-anak pada umumnya. Dengan mengajak siswa dari sekolah umum. diharapkan antara anak-anak Down Syndrome dan siswa-siswa dari
Sekolah umum tersebut dapat saling menumbuhkan interaksi dalam lingkungan sosial masyarakat melaluu kegiatan olahraga.
Ketua Umum SOIna, Prof. Dr. Faisal Abdullah. SH, M.Si, DFM, menyatakan bahwa upaya pembinaan olahraga terhadap atlet Disabllltas Intelektual, termasuk down syndrome didalamnya harus terus didukung oleh semua kalangan, balk pemenntah maupun swasta. oleh karenanya Prof. Falsal sangat berterima kasih atas dukungan dari Direktorat PKLK, Kemdikbud terhadap kegiatan ini. “Kami berharap kerjasama dengan Direktorat PKLK dapat terus ditingkatkan. Sebab SOIna memiliki banyak program kegiatan bagi atlet-atlet aq Tunagrahita di seluruh Indonesia,” ujar Prof. Faisal.
Kegiatan olahraga yang digelar hari ini terdiri dari beberapa jenis kegiatan, seperti senam aerobic bersama, Fun games, bola bocce dan young athletes. ((Budi)