SE mengumumkan rencana untuk membangun kemampuan baru dalam suite SAP SuccessFactors® HCM untuk membantu peningkatan keragaman di tempat kerja. Menggunakan text mining dan pembelajaran mesin berbasis pada platform SAP HANA, inisiatif ini bertujuan untuk membantu perusahaan mengulas deskripsi pekerjaan, kinerja, dan segala proses yang melibatkan karyawan yang serupa untuk mengukur potensi dan menyarankan perubahan untuk mendorong kesetaraan.
Presiden SAP SuccessFactors Mike Ettling mengatakan kemampuan baru ini akan melengkapi penawaran SAP SuccessFactors yang telah membantu mengatasi ketimpangan. Ia mengatakan analitik dan pelaporan yang difokuskan pada keragaman dan inklusi tersedia untuk membantu organisasi mengidentifikasi dan melacak di mana terdapat kesenjangan dalam proses akuisisi dan manajemen bakat, rekrutmen, kompensasi, dan suksesi ditambah dengan bimbingan pada tindakan yang harus diambil untuk mengatasi kesenjangan tersebut.
“SAP juga menjajaki aplikasi untuk program mentoring yang akan membantu orang-orang dari kelompok historis yang kurang beruntung secara lebih efektif menavigasi dan mengembangkan karir mereka serta alat untuk menyeimbangkan keluarga dan pekerjaan yang akan mengintegrasikan unsur-unsur manfaat, penjadwalan, dan manajemen menjadi proses tunggal,” katanya dalam rilis yang diterima di Jakarta, Rabu (13/7/2016).
Mike mengatakan SAP selalu mencari cara teknologi inovatif HR dapat meningkatkan kehidupan kerja masyarakat. Ia memastikan solusi HCM SAP menyederhanakan dan menstandardisasi proses HR untuk organisasi di seluruh dunia.
“Mengatasi ketidakadilan menjadi fokus kami pada layanan dan rekomendasi intelijen yang cerdas. Inovasi hari ini dan yang akan datang, dirancang untuk membantu perusahaan menemukan dan memanfaatkan peluang untuk membangun budaya inklusif, mendorong manajer dan para ahli HR untuk membuat keputusan yang disengaja sementara mereka menarik, mempekerjakan, mengembangkan, dan mengapresiasi karyawan,” ujarnya.
Ia menyampaikan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah tempat kerja seperti ketidakadilan gender belum tumbuh pada kecepatan yang sama seperti kecepatan ekonomi digital. Menurut laporan McKinsey Global Institute, sebanyak US$12 triliun bisa ditambahkan ke GDP global pada tahun 2025 dengan memajukan kesetaraan perempuan.
“Keanekaragaman dan inklusi sangat penting untuk daya saing di pasar yang ditandai dengan meningkatnya persaingan dan kekurangan tenaga kerja terampil di banyak peran. Organisasi harus sepenuhnya memanfaatkan bakat dari seluruh tenaga kerja dan solusi SAP SuccessFactors berfokus pada membantu perusahaan membuat keputusan yang adil bagi semua karyawan di seluruh siklus hidup karyawan,” sebutnya.
Dengan peluncuran baru SAP Diversity and Inclusion Customer Advisory Group awal bulan ini, imbuhnya, SAP akan bekerja dengan pelanggan dan ahli keragaman dan inklusi untuk mengidentifikasi bagaimana teknologi dapat dimanfaatkan untuk mendukung inklusivitas dengan fokus awal pada kesetaraan gender.
“Beberapa pelanggan global dari berbagai industri, termasuk Erste Group Bank, McCormick & Company, New York Life, Royal Bank of Canada dan Varian Medical Systems, akan memberikan kontribusi pada pengembangan produk SAP SuccessFactors baru dan fitur-fitur yang difokuskan pada mengatasi ketimpangan,” ungkapnya.
Ditambahkan kelompok ini akan dibantu oleh keahlian dari spesialis keragaman dan inklusi seperti Elisabeth Kelan, Ph.D., profesor kepemimpinan di Cranfield School of Management; Tinna Nielsen, pendiri Move the Elephant Gajah untuk Inklusivitas dan pemimpin global muda di Forum Ekonomi Dunia; serta Tanya M. Odom, Ed.M., direktur inovasi dan pelatih eksekutif di The FutureWork Institute.
“Ketimpangan gender merupakan titik awal dalam inisiatif SAP yang lebih besar untuk memindahkan menggerakkan semua bidang keragaman dan inklusi. Perusahaan mengakui akan mengambil pendekatan yang komprehensif dan ko